Sektor pertanian memegang peranan krusial dalam ekonomi Indonesia, sebagai penyokong mata pencaharian sebagian besar penduduk dan pilar ketahanan pangan nasional. Dalam menghadapi perubahan global dan teknologi yang semakin maju, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pertanian menjadi esensial agar Indonesia dapat memaksimalkan potensi sektor ini. Artikel ini akan membahas perkembangan terkini, tantangan, dan peluang dalam pengembangan SDM pertanian di Indonesia dengan menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Tantangan dalam Pengembangan SDM Pertanian
Kurangnya Akses Pendidikan dan Pelatihan: Data BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pendidikan pada usia 15-24 tahun di perkotaan mencapai 64,38%, sedangkan di pedesaan hanya mencapai 54,14%. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakmerataan akses pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, yang dapat mempengaruhi kualitas SDM pertanian.
Aging Farmer: Berdasarkan Sensus Pertanian tahun 2013, petani dengan usia di atas 60 tahun memiliki proporsi tertinggi di Indonesia. Data ini mencerminkan kurangnya minat generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian. Hanya sekitar 16,43% petani berusia 15-24 tahun yang terlibat dalam aktivitas pertanian.
Penggunaan Teknologi yang Terbatas: Data BPS tahun 2019 menunjukkan bahwa hanya 3,61% rumah tangga petani yang menggunakan komputer dalam aktivitas pertanian mereka. Penggunaan teknologi pertanian modern seperti traktor, irigasi otomatis, dan perangkat lunak pertanian masih terbatas, yang dapat menghambat peningkatan produktivitas.
Peluang dalam Pengembangan SDM Pertanian
Pendidikan Pertanian yang Ditingkatkan: Melalui peningkatan akses dan mutu pendidikan pertanian, generasi muda dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan pertanian masa depan. Program pendidikan pertanian yang relevan dengan perkembangan teknologi dan pasar akan mempersiapkan mereka dengan baik.
Pelatihan Berbasis Teknologi: Program pelatihan yang fokus pada teknologi pertanian modern perlu ditingkatkan. Pemanfaatan teknologi dalam pelatihan, seperti platform online untuk belajar pertanian berbasis data, akan membantu petani menguasai keterampilan baru untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Pengembangan Kewirausahaan Pertanian: Pelatihan kewirausahaan khusus dalam sektor pertanian dapat membuka peluang baru bagi generasi muda. Data BPS menunjukkan bahwa sektor pertanian masih memiliki peluang untuk pengembangan usaha beragam, seperti agroekowisata, produk organik, dan pertanian perkotaan.
Kemitraan dan Kolaborasi: BPS mencatat bahwa program pelatihan pertanian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dan lembaga swasta masih belum merata dan belum mencapai seluruh lapisan petani. Kemitraan antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan sektor swasta perlu ditingkatkan untuk menciptakan program yang lebih inklusif dan berdampak luas.
Menghadapi Masa Depan dengan SDM Pertanian yang Unggul
Pengembangan SDM pertanian di Indonesia menjadi semakin penting dalam menjawab tantangan pertanian masa depan. Dengan data dari BPS sebagai panduan, pendidikan, pelatihan, teknologi, dan kewirausahaan harus menjadi fokus utama dalam rangka menciptakan petani yang lebih terampil, inovatif, dan mandiri. Dukungan penuh dari pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan pengembangan SDM pertanian yang berkelanjutan, yang akan membantu Indonesia mempertahankan peran vitalnya dalam menyediakan pangan bagi penduduknya dan dunia serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI