Kurekam setiap liuk lekuk tubuhmu
Lalu kusimpan di pagi dan petang
Kurawat setiap ucap yang kau tinggalkan
Meski sempat  ingin kucampakkan di gigir trotoar
Â
Kerinduan tak selalu memaksa
Meski perasaan selalu mendesak
Aku masih sangat teringat ketika butir kata kata itu
Engkau ludahkan tepat di dua sisi mataku
Butiran itu hancur lalu melukis dendam
dan bersemayam di dada
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!