Terdengar suara gemuruh dari sudut kamar,
Berseru setiap siang dan malam,
Kulihat denyut jantungnya masih bergetar,
kaki bergerak menahan kesakitan.
Malam hari menjadi siang,
Siang hari menjadi malam,
Malam mata merah membengkak menahan denyutan,
Siang terlelap nyenyak nan kesemutan.
Malam yang sunyi terbangun sendirian,
Terdengar keras suara jeritan,
Kaki kesakitan mata merah tak mampu menahan,
Hingga fajar tertelan terus terdengar jeritan.
Air mata menetes tak berkesudahan,
Melihat wajah keriput yang dulu memperjuangkan hingga mati-matian,
Tangan kasarnya terlihat lembut dengan belas kasihan,
Kini aku melihat sungguh besar engkau berkorban.
Oh Tuhan... Beri kesembuhan,
Beri ketabahan,
Beri aku kesempatan,
Hingga kelak masih bersamanya dalam kesuksesan
Oleh ; Solihin
Probolinggo, 11 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H