Â
Air sebagai sumber kehidupan, jika Allah telah melimpahkan air pada kehidupan hamba-Nya, maka tiada yang dapat menghentikan datangnya rezeki kepada seseorang. Itulah bagi orang yang istiqomah pada jalan-Nya. Karenanya bagi kita tinggal mengamalkan, fokus dan konsentrasi agar tujuan kita untuk dekat dengan Allah mudah dilaluinya.
Â
Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa berTQN adalah jalan yang berat, nanti saja kalau sudah tua belajarnya tidak usah sekarang. Pernyataan itu hanyalah alasan bagi orang yang malas, padahal datangnya kematian tidak ada yang tahu, kapan lagi kalau tidak sekarang. Justru saat masih muda untuk melewati jalan terjal, curam, dan licin itu akan lebih mudah karena tenaganya masih kuat.
Â
Sebagai hamba Allah, sesulit apapun jalan yang dilalui, tetaplah meyakini akan firman-Nya dalam Q.S. Fushilat ayat 6 :
Â
Â
" Katakanlah: " Bahwasannya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasannya Rabbmu adalah Rabb Yang Mana Esa, maka tetaplah istiqomah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya
Â
Penulis mengillustrasikan istiqomah dengan sebuah peribahasa Sunda " Cikaracak Ninggang Batu, Laun-laun Jadi Legok" sekeras apapun hati kita, jika terus menerus di terpa dengan riyadloh dzikrullah , pasti akan lembut juga. Artinya dengan riyadloh akan sangat membantu kita untuk dekat dengan Allah bahkan lebih dekat daripada urat nadi kita sendiri.