Pendidikan seni diajarkan pada anak sesuai dengan perkembangan usia anak. Anak pada usia rendah diajarkan seni (musik atau lagu) yang masih tergolong mudah sehingga anak dapat memahami apa yang diajarkan pendidik. Sedangkan anak pada usia lebih tinggi diajarkan seni (musik atau lagu) yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan pendidikan seni di usia kelas rendah.
Jelongo dan Issenberg (1993:68) menyatakan bahwa pendidikan seni mendasarkan pada 3 tujuan, yaitu : kreativitas, kemampuan dan apresiasi. Ketiga tujuan ini dalam pencapaiannya meliputi 4 unsur pengetahuan yaitu : hasil seni, sejarah seni, kupasan seni dan estetika.
Kemampuan dasar yang telah di miliki anak untuk berkreasi antara lain :
a. Mengamati, mencoba, bermain, menjawab pertanyaan dan berdiskusi kelompok
b. Berangan-angan tentang peran permainan, bercerita, menerapkan pengetahuan secara sederhana
c. Konsentrasi pada 1 jenis tugas dalam waktu yang singkat
d. Mengajarkan sesuatu dengan teman akrab
e. Mengulang-ulang sebelum bosan
Selain berhubungan dengan estetika, seni juga berhubungan dengan kreativitas.
Campbel (1995) menyatakan kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti.
Mayeski (1990) kretivitas sebagai suatu cara berpikir dan bertindak atau membuat sesuatu yang asli untuk individu dan orang lain.