ON TRACK "Hello wonder women two, how's New York?" Mio menyapa dengan sedikit kesengsem (terkesan). [caption id="attachment_174776" align="aligncenter" width="464" caption="fearless tracker (MIO)"]
Awal berjalan, sekitar menit ke-10 —nafas terengah-engah, jantung hampir kaget diweruhi (berpapasan) 2 makhluk mesam-mesem (senyam-senyum) menghadang jalan. Mio membalas guyonan (canda) "o great piece of property, how are the taxes?" Mereka malah petentang-petenteng, sambil senyum. Seperkiraan Mio mereka datang dari reserve (pondok) di the majestic sungai Pieman, sedang berkeliling mencari burung. Mmm, mungkin bidadari menyamar. So, tanpa menghabiskan waktu I fondled my "babies" up and shot them (a few pictures). All I did was just pulling the cam's trigger faster and namaste! (lulus ujian —lari sambil mengunyah blueberry). [caption id="attachment_174774" align="aligncenter" width="464" caption="blueberry (MIO)"]
Keep walking, langit mulai kelabu. Selama hiking, Mio proyeksikan wilderness ini sebagai wakil microcosmos geology dan geomorphology dengan feature dominan bagi kehidupan semua makhluk. Supaya tetap focus dan menebar aura positive, right? It's about symbiosis of love —and there's no fear in pure love. Dari sisi biodiversity, memang di hutan ini banyak terdengar beragam kicauan burung. Mio sering melihat beberapa leher-kuning penghisap-madu (flavicolli) alias yellow-throated honeyeater dan (amazingly) seekor wedge-tailed eagle. Elang terbesar di Oz-land, dengan status terancam punah itu —melayang garang di langit. Selain blueberry, terlihat banyak tanaman non-vascular dan vegetation langka seperti kembang elaura. Beberapa native-tree dengan ukuran magnificent (raksasa) mempengaruhi tranquility dalam diri. Areal tak tersentuh ini memang layak menjadi rumah dan habitat-inti bagi sekitar 60 lebih species langka, terancam, dan hampir punah —terdaftar. Saat mendengar gemericik dari sungai berair jernih, tersedia beberapa invertebrate calon hidangan alami bagi Mio, berupa udang-jumbo fresh water (crayfish). Satu ekor ditangkap langsung dari sungai, bagian cangkang di ikat dengan karet kemudian dibungkus plastic anti-static dengan sedikit air sehingga tak bau amis selama sisa perjalanan. Dimasaklah ia nanti sebelum mandi, dan disantaplah bagai dish demi menambah energy setelah mandi —this is nature's law. Dari sisi cultural, belantara rimba ini juga merupakan areal situs archaeological terkaya se Tazzieland. Pantas, dengan keanekaragaman dan kepadatan warisan purbakala, wilderness ini menduduki peringkat dunia sebagai salah satu peninggalan besar dalam bidang archaeology. Terdapat ratusan (archaeological sites) warisan peradaban Aborigin-murni bernilai sangat significant. Namun selama perjalanan, Mio hanya sempat menjadi saksi atas sebuah hut kuno (pondok) dan batu berdiri berbentuk lucu —petroglyphs.
PEAK TIME Mencapai puncak granite-plateau (dataran tinggi dari rainforest) terbayang kenangan treck India-Nepal-Himalaya (setelah bekerja di London zoo beberapa minggu). Namun kini, dengan ambience berbeda, terhampar horizon landscape berlantai granit, ditumbuhi rumput dan lumut. Berarti, tiap musim bisa mengalami perubahan panorama. Sehingga pengalaman ini termasuk panacea baru bagi Mio. Berada di granite-plateau adalah separuh-jalan menuju telaga. [caption id="attachment_174773" align="aligncenter" width="464" caption="not mars. granite-plateau (MIO)"]
Berdasar sejauh mata Mio melayangkan pandang dari granite-plateau, luas hutan ini (calculation) sekitar 175.000 hectares. Memang termasuk rainforest terbesar se Oz-land dan diakui sebagai salah satu rainforest significant penjaga suhu bumi. Sedangkan luas-total region berdasar radar, mencakup lebih dari 400.000 hectares. Dari sungai Arthur ke utara, sungai Pieman ke selatan dan Murchison Highway ketimur. Menatap arah barat dari granite-plateau, terlihat panorama pantai pesisir dengan platform berciri topography gelombang maupun datar, terselimuti permadani rumput ilalang tebal, dihiasi hutan padang gurun sejati dengan berbagai varians vegetation, serta cerukan ngarai seperti bekas jalur drainage kuno. Apabila tiba di puncak sore hari, akan muncul spectacular sunset. Namun sayang, Mio akan melanjutkan berjalan sebelum matahari tepat diatas kepala. Turun gunung, hingga merasakan mythical ambience (bahagia tanpa sebab) pertanda telah mulai memasuki area tujuan. Tiba di telaga, duduk ditepi sungai meluruskan kaki sambil membuat api —dari mini-stove portable, dan menguliti udang-jumbo (dilepas kepala). Kosongkan isi kaleng biscuit, diganti air-sungai setengah-penuh, kemudian celupkan undang dalam kaleng untuk direbus, biarkan ia matang selagi Mio mandi.
Om namo bhagavate!
[caption id="attachment_175518" align="aligncenter" width="464" caption="it was grin like a shot fox and friggin cold (MIO)"]
Seusai mandi, santap siang telah masak. Kaleng dibersihkan, untuk digunakan kembali memanaskan tea hangat dari air-kemasan. Sambil membaca radar, baru diketahui bahwa udang-jumbo tersebut hanya dijumpai di wilderness ini bernama latin astacopsis gouldi, dengan status 'terancam' karena sering ditangkap besar-besaran. Mmm dengan merasa sedikit kasihan, Mio ucapkan terimakasih telah rela menjadi hot lunch —delish.
STRAHAN The capital of wilderness —bangun pagi (feels like reborn). Berdasar obrolan dengan warga setempat di lounge Aldermere Estate, diketahui secara histories bahwa Strahan ialah desa armada para nelayan kecil local tangguh terhadap condition pantai barat —Hell's Gates. Dahulu desa Strahan sempat dijadikan sebagai port untuk menyeberangkan bahan tambang para western-corporate (tambang adalah kata tabu di desa ini). Namun sekarang, capital-of-wilderness ini sudah dilengkapi fasilitas ATM dan internet di motel/hotel, helicopter-pad, dan seaplane scenic-flight sebagai gateway dan basis petualangan ke south-west-wilderness. Meskipun masih sedikit mahal (relative) untuk wisatawan. [caption id="attachment_174784" align="aligncenter" width="464" caption="strahan (MIO)"]
Sedangkan Hell's Gates ialah bagian pantai barat di selatan Strahan, ditempuh dengan naik yacht. Merupakan wilderness-walking par-excellence, tiada stasiun ranger, tiada habitat manusia, tiada tempat tinggal, dan tiada tanda untuk pejalan kaki seperti Mio. Satu satunya tanda dari peradaban, hanya bangkai kapal tua terdampar di pantai, gubuk mercusuar kecil, dan track bekas kendaraan lama yang mulai ditumbuhi rumput dengan tenangnya.
KESAN Salah satu kesan dari self-purification ingin Mio sampaikan sedikit, bahwa nature's beauty adalah hal sulit untuk dipahami dan dijelaskan. Itu adalah intrinsic dari pengalaman tiap individu di sebuah mythical wilderness. Senantiasa bersyukur telah diberikan kesehatan untuk berada di tempat indah manapun juga, semua berasal dan kembali pada sang pemilik semesta.