Mohon tunggu...
solekhah  Lekhah
solekhah Lekhah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis amatir

Penulis pemula yang ingin menuangkan imajinasi nya, merasa perlu belajar dan belajar lagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hukuman Dagelan

10 September 2020   23:01 Diperbarui: 11 September 2020   06:05 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Lama berbincang muncul lagi salah satu anggota lapas datang ke sel perempuan, nampak terlihat perempuan cantik dengan Rautnya wajah nampak murung, tak se gembira warna rambutnya yang cerah mentereng. 

Belum sempat Bang Aceng ingin mewawancarai perempuan itu sudah pindah ke Sel lainnya. Kini Bang Aceng hanya bisa Diam mendengar kan ocehan Bang Toyib di sisi kanan nya, sementara Joko abaikan saja dia sibuk dengan Mimpi indahnya.

Bang Toyib si senior terbangun dari tidurnya mendengar kegaduhan dari arah sebelahnya, nampak terlihat penghuni sel baru tengah memberontak tak terima di bawa petugas. 

Dari wajah nampak orang baik-baik, wajahnya seperti campuran warga negaranya asing, tampan tinggi dan layak seperti model selebgram. Nampak Dia memejamkan mata setelah salah senior di sel tersebut memberi Bogeman mentah di wajah tampan nya.

"Napa Kok bisa dipidana?" Bang Toyib berujar dari balik jeruji sebelahnya. Pemuda tampan itu terdiam sejenak sebelum menoleh dan bercerita.

"Nama Gue Tan Bang! Gue tuh Cuma salah nge-tweet permasalahan Gue sama cewek Gue! Kebetulan Gue cuma lagi kesel gara-Gara di selingkuhi. Sakit hati dong Bang! gue nulis lah sifat-sifat Buruk Nya di sosmed. Dia lapor dah ke polisi, dan Gue di jerat UUD ITE pencemaran nama Baik, padahal niat gue mah biar gak ada yang kena jebakan wonder women nya. Elah bang dikira Gue nyebarin video apaan kena pidana gini!" Lirihnya bahunya nampak melorot saking pasrah nya.

"Udah gak apa-apa, itung-itung Lu lagi Nyewa privat village di Puncak" ujar bang Toyib. Tan tertawa hambar,

"Lah lu kenapa Bang!" Ujarnya.

"Gue gak pernah Balik, dikira Gue gak kasih Hak-hak istri Gue. Eh malah kena pelanggaran Hak Asasi perlindungan anak dan perempuan, dikira Gue gak Pulang buat seneng-seneng di sana. Gue kan Cuma nyari duit.  Pas Gue pulang malah di tangkep dan istri malah Nikah lagi" jawabnya.

Tan tertawa keras merutuki seniornya di sel sebelahnya. Hingga Salah petugas lapas datang menyuruh mereka untuk melaksanakan program kebersihan sel dan lingkungan lainnya, dan di situlah bang Aceng mendekat ke Arah perempuan penghuni sel baru itu, wajahnya masih mulus mungkin karena sel perempuan tak se keras sel lelaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun