Mohon tunggu...
solekhah  Lekhah
solekhah Lekhah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis amatir

Penulis pemula yang ingin menuangkan imajinasi nya, merasa perlu belajar dan belajar lagi.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerpen: Masker untuk Matheo

8 September 2020   19:45 Diperbarui: 8 September 2020   20:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

***

Suasana Kota Masih hangat-hangat nya akan Wabah Flu yang berkepanjangan, menjadikan langkah Awal menanggulangi virus yang semakin meluas. pemerintah sekitar menyuruh warganya untuk mengenakan Masker. 

Matheo yang kala itu, merasa tak memiliki masker memilih berangkat tanpa mengenakan masker dirinya berjalan menyusuri sekolah hingga suara Melani terdengar di kedua telinga nya.

"Hai Matheo" melani mendekat gadis cantik berkulit putih dan berambut pirang itu berlari menghampiri anak laki-laki Berkulit hitam  dengan senyum gembiranya, mata nya Biru Jelas sekali Melani memiliki darah Campuran Eropa. Matheo masih diam hingga melani berhenti mencegat langkah nya.

"Kenapa Matheo, kau tak mengenakan Masker. Bukan kah saat ini Musim Flu" Melani berujar. Matheo masih diam menatap ujung sepatutnya.

"Kau tak mengenakan Masker, tandanya kau tak boleh Masuk kelas Matheo!" Liliana berpendapat gadis kecil bermata sipit itu menatap Matheo heran.

"Aku tak memiliki Masker, dirumah Ku hanya tertinggal satu itupun kemarin sudah kupakai. Jadi apakah aku tak boleh masuk kelas?" Tanya Matheo berujar.

"Gunakanlah Masker Ku, aku memiliki satu lagi itupun belum aku pakai" Liliana memberikan masker miliknya pada Matheo.

"Terimakasih!" Ujar Matheo menerima Masker dari Liliana. Gadis itu tersenyum matanya seolah menghilang.

"Mengapa kau berteman dengan Ku? Aku memiliki kulit lebih gelap dari kalian, dan Aku berbeda dengan kalian!" Matheo berjalan mengiringi mereka.

"Tidak ada yang boleh melarang Kami untuk berteman dengan siapapun, tuhan menciptakan Manusia untuk saling membantu dan tuhan menciptakan kita dengan beragam warna kulit, dan perbedaan. Karena perbedaan itu Indah. Perbedaan mengajar kan kita untuk menerima satu sama lain". Ucap Melani.

mereka bertiga berjalan menghampiri kelasnya dengan Matheo yang sudah memiliki maskernya.

TAMAT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun