Mohon tunggu...
SOLEHAT SOLEHAT
SOLEHAT SOLEHAT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dinamika Keanekaragaman Hayati, Interaksi Ekologi dan Ekosistem di Hutan Boreal Alaska

30 Desember 2023   07:57 Diperbarui: 30 Desember 2023   09:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian ketahui tentang Hutan Boreal di Alaska? Hutan Boreal Alaska adalah bagian dari Hutan Boreal yang luas yang terdiri dari hutan taiga terbesar di dunia. Hutan ini terletak di belahan utara, berupa hutan yang didominasi oleh konifer, seperti cemara dan pinus, serta berbagai spesies lumut, semak, dan beberapa jenis pohon daun lebar. Hutan boreal Alaska memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan lingkungan, serta sebagai habitat bagi berbagai spesies satwa liar, termasuk beruang, serigala, rusa, dan banyak lagi(Morimoto & Juday, 2019).

Pada beberapa sumber mengatakan bahwa Hutan Boreal Alaska ini disebut dengan hutan yang memiliki kondisi lingkungan yang unik. Hutan boreal Alaska memiliki ciri-ciri unik seperti musim dingin panjang, musim panas pendek, curah hujan rendah, dan perbedaan suhu yang besar antara musim. Dikenal sebagai hutan gelap yang misterius, memiliki keanekaragaman hayati yang unik karena letaknya di sekitar lingkar kutub. Berperan sebagai sumber kayu untuk industri kertas. Fosil tanaman berusia jutaan tahun ditemukan di bawah es Greenland, menunjukkan sejarah alam yang unik. Kondisi geografis dan astronomisnya menciptakan ekosistem khas dengan flora dan fauna yang menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut(Morimoto & Juday, 2019).

Hutan boreal Alaska memiliki keanekaragaman hayati yang unik di kawasan subarktik. Meskipun relatif lebih rendah dibanding hutan tropis, flora dan fauna di sana telah beradaptasi unik untuk bertahan di lingkungan keras. Contoh fauna termasuk spruce grouse, moose, beruang, harimau siberia, dan lynx. Tumbuhan utama adalah conifer seperti pinus, spruce, larch, dan cemara yang memiliki daun jarum dan biji berbentuk kerucut untuk menyerap sinar matahari dan mencegah penumpukan salju. Keanekaragaman hayati ini mendukung keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat ekonomi melalui kayu untuk industri kertas(Wells et al., 2020).

Hutan boreal Alaska juga memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan siklus hidrologi. Tumbuhan conifer berperan dalam mengatur karbon dioksida dan oksigen serta sebagai habitat dan sumber makanan bagi fauna seperti spruce grouse, moose, beruang, harimau siberia, dan lynx. Fauna ini membantu menjaga keseimbangan populasi dalam ekosistem. Hutan boreal juga berfungsi menyerap air hujan, mengurangi risiko banjir dan longsor, sambil memberikan kayu untuk industri kertas, memberikan manfaat ekonomi bagi manusia(Foster et al., 2022).

Hutan Boreal Alaska ini juga memiliki adanya interaksi ekologi antar spesies, dimana Hutan boreal Alaska memiliki interaksi ekologi kompleks antara flora dan fauna. Tumbuhan conifer seperti pinus, spruce, larch, dan cemara mendominasi hutan ini dengan daun berbentuk jarum dan biji kerucut. Fauna seperti spruce grouse, moose, beruang, harimau siberia, dan lynx menjaga keseimbangan populasi di dalam ekosistem dengan adaptasi khusus, misalnya, moose yang memakan tumbuhan air di rawa. Hutan boreal berperan penting dalam siklus hidrologi, mengatur karbon dioksida dan oksigen, serta sebagai sumber kayu bagi industri kertas, memberikan manfaat ekonomi bagi manusia(Girona et al., 2023).

Berdasarkan hasil penelitian juga menyebutkan dibalik semua dari keunikan, melimpahnya keanekaragaman hayati  memiliki adanya ancaman yang tersendiri disebutkan Hutan Boreal di Alaska menghadapi ancaman signifikan akibat perubahan iklim, yang menyebabkan berbagai dampak termasuk berkurangnya pertumbuhan spesies pohon dominan, peningkatan kerentanan terhadap serangan serangga dan kebakaran, serta perpindahan pepohonan ke utara menuju tundra tanpa pohon. Pemanasan iklim telah menyebabkan kondisi yang lebih kering, kekurangan air, dan menyusutnya ekosistem penting ini. Selain itu, peningkatan suhu, pencairan lapisan es, dan potensi pemusnahan spesies pohon oleh hama hutan yang invasif menimbulkan bahaya serius bagi hutan boreal. Perubahan-perubahan ini dapat menyebabkan hilangnya kehidupan tanaman di beberapa wilayah Alaska dan mengubah rasio spesies di hutan, sehingga berpotensi mengubah lanskap secara signifikan(Price et al., 2013).

Dari hasil penelitian ini yang telah disebutkan, bagaimana solusi yang bisa kita lakukan agar terhindar dari ancaman tersebut?

Yang dapat kita lakukan yaitu dengan cara melestarikan dan juga harus melindungi hutan tersebut. Untuk melindungi dan melestarikan hutan boreal di Alaska, penting untuk mengatasi akar penyebab ancaman ini dengan mengambil tindakan untuk memitigasi perubahan iklim. Hal ini dapat mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca, penerapan praktik pengelolaan lahan berkelanjutan, dan pelaksanaan penelitian lebih lanjut untuk memahami dan memantau dampak perubahan iklim terhadap ekosistem. Selain itu, upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati, mengelola sumber daya hutan, dan mendorong mitigasi perubahan iklim harus diprioritaskan untuk memastikan ketahanan jangka panjang dan keberlanjutan hutan boreal Alaska. Ketahanan hutan boreal Alaska terhadap perubahan iklim adalah topik penelitian ilmiah yang sedang berlangsung, dan penting untuk terus mempelajari dan memantau ekosistem ini untuk memberikan masukan bagi strategi konservasi dan pengelolaan yang efektif. Dengan memahami tantangan dan kerentanan spesifik yang dihadapi oleh hutan boreal, kita dapat mengembangkan langkah-langkah yang ditargetkan untuk melindungi dan melestarikan ekosistem penting ini untuk generasi mendatang(Price et al., 2013).

Daftar Pustaka

Foster, A. C., J. A. Wang., G. V. Frost., S. J. Davidson., E. Hoy., K. W. Turner., O. Sonnentag., H. Epstein., L. T. Berner., & A. H. Armstrong.(2022). Disturbances in North Americana boreal forest and Arctic tundara: impacts, interactions, and responses. Evironmental Research Letters, 17(11), 1-49.

Girona, M. M., H. M. S. Gauthier., & Y. Bergeron.(2023). Boreal Forests in the Face of Climate Change. Canada : Universite Quebec a Montreal.

Morimoto, M., & G. Juday.(2019)Perspectives on Sustainable Forsest Management inInterior Alaska Boreal Forest: Recent History and challenges. Forests, 10(484), 2-22.

Price, D. T., R. I. Alfaro., K. J. Brown,. M. D. Flanningan., R. A. Fleming., E. H. Hogg., M.P. Girardin., T. Lakutsa., M. Johnston., D.W. McKenney., J. H. Pedlar., T. Stratton., R.N. Strurrock., I. D. Thompson., J. A. Trofymow., & L.A. Venier.(2013). Anticipating the consequences of climate change for Canada’s boreal forest ecosystems. Environ, 21, 1-44.

Wells, J. V., N. Dawson., N Culver., F. A. Reid., & S. M. Siegers.(2020). The State of Conservation ini North America’s Boreal Forest: Issues and Opportunities. Frontiers in Forests and Global Chage, 3(90), 1-18.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun