Mohon tunggu...
Soleh Hudin
Soleh Hudin Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Hidup untuk ibadah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sahabat Recehku

3 Maret 2020   19:22 Diperbarui: 3 Maret 2020   19:28 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Falza pun hanya mengerucutkan bibirnya
saat mendengarnya.  
Mario: jijik banget si falza, hahaha... Yang katanya orang ganteng, bisa galau juga..
Redi: iyah tuh haha...
Amel: oh iya, ka eli berapa jam lagi kita sampe?
KaEliza: sekitar 4 jam lagi.. Kalian mending tidur dulu aja, sisain tenaga kalian buat track nanti..
Daffya: oh gitu ya ka.. Jauh banget, liat deh awannya mendung gitu..
Falza: iyah nih.. Apa ga bakalan hujan ka?
KaDika: kalian berdoa aja semoga ga hujan nanti..

Tak terasa waktu begitu cepat saat mereka tertidur dengan pulasnya, tanpa sadar agung merasakan berat pada pundaknya lagi-lagi wanita terheboh yang di kabarkan sangat suka padanya. Agung pun hanya mentapnya tidak berani membangunkannya.

Agung: di pikir-pikir ni cewek cerewet lucu juga kalo lagi tidur (ucapnya dalam hati)
Amel: ekhemm.. Ada yang nasir safa nih..
Agung: apaan sih mel, bisa diem ga? (katanya dengan pelan)..
Safana: emmm.. Udah sampe belum sih? (masih menyenderkan kepalanya di bahu agung).
Amel: paling bentaran lagi fah, oh iya nyaman banget ya tidur mu.
Safana: hem? Ehh agung, sorry yaa. Pasti bahunya sakit yaa?
Agung pun hanya menggelengkan kepalanya dan ia pun kembali menatap layar ponselnya.

Tanpa dirasa mereka pun sudah sampai di tujuan, saat disana mereka pun tidak lupa untuk beristrirahat dan beribadah dulu.

Safana: akhirnya... Sampe jugaaa (teriaknya)
Redi: safa.. Kebiasaan banget sih gak dimana-mana teriak mulu.. Tar kembarannya keluar..
Safana: emang siapa?
Redi: monyet..
Safana: ko redi jahat?. Safa gamau temenan lagi titik, awas aja kalo curhat lagi tentang amel ke safa.. (sambil menjulurkan lidahnya seperti anak kecil)
Redi: ehh safa cantik, lucu imut kaya bayi kadal.. Jangan gitu dong (sembari menutup mulut safana)
Mario: ngapain kamu red?
Redi: nih so bocil bibirnya ember...
Kadika: disana kita bakalan ketemu sama beberapa pos, di disana udah ada beberapa penjaga dari senior sekolah kita yang jaga tiap pos. (ucapnya dengan detailnya)
Safana: siapppp kaaa (sembari hormat)

Setelah beristrirahat mereka akhirnya mulai mendaki. Saat di pos pertama cuaca mulai berubah menjadi gelap awan yang putih berubah menjadi hitam kelam itu tandanya hujan akan segera turun.

KaLala: hey, disini... (teriaknya)
Mario: nah kembaran si safa tuh, teriak-teriak. (dengan wajah memelas)
Daffy: haha.. Bener banget yo..
KaDzaki: heh anak anak tengil..(panggilnya)
Safana: dihh.. Siapa yang tengil?
Falza: kamuuu anak tekaaaaa... (sambil mengelus rambut safana)
Safana: apaa sih zaa ih diem deh...
Redi: za kalo suka tuh gausah pake kode-kode langsung aja..
Safana: langsung apaan? Lanjutin bawa carrier?.. Boleh nih zaa.. (sambil memberikan tasnya pada falza)
Falza: yah ko jadi kaya gini.. (heran)
Daffy: sabar..  Demi cinta!  (sambil menepuk pundak falza).

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka, tak terasa waktu sudah hampir sore, mereka begitu bersyukur karena hujan tidak jadi turun. 2 pos mereka sudah lewati, Canda dan tawa mereka hadirkan saat di perjalanan. Mereka pun berhenti saat setengah lagi akan ke pos 3 karena safana, amel dan ica tidak kuat.

Agung: mu minum? Nih (sembari memberikan minumnya)
Safana: beneran? (dengan herannya)
Agungpun hanya menganggukan kepalanya,  namun tetap saja wajahnya selalu cuek dan datar.  
Safana: makasii yaaa..  (senangnya)
Falza yang melihatnya pun tidak terima, ia langsung menyengol Agung dan Redi dan teman-temannya yang lain langsung menarik falza agar safana tidak melihatnya.
Falza: ada yang perlu kita omongin brother.. (bisiknya pada agung)
Mario: udah zaaa, kalo safana liat kamu yang bakalan kena..
Amel: haduhhhh capeeee... (keluhnya)
Ica: uuuuu keciann... Nih minum nii..
Redi: hahaha sabar mell zabarrrr..
Amel pun hanya mengerucutkan bibirnya.
Daffy: sudah ku bilang... Hapus air mataaaaa.. (lantunannya)
 
Merekapun sampai di pos ketiga disana mereka bertemu dengan pembina lainnya. Merekapu tetap melanjutkan perjalanan karena sudah banyak beristrirahat. Hari pun mulai gelap dan sunyi mereka membawa senter. Pemimpin utama adalah kadika dan kaEliza sedangkan di belakang KaAsya dan KaIfan.
Safana: awwww.... (teriaknya)
Tiba-tiba safana terpeleset karena jalanan yang sangat rumit dan licin karena hujan.
Agung: ehhh..kamu gak apa-apa? (khawatirnya).
Falza: ya jelas dia kenapa-napa.
namun saat agung akan menolongnya tiba-tiba saja falza jalan dengan cepat ke arah Safana, namun bukannya membantu Falza malah terus mencari gara-gara kepada Agung sampe akhirnya mereka berdebat dan perjalanan terhenti. Saat Safana coba berdiri dan meleraikannya ia malah terkena dorongan falza.
Safana: Siapapun tolong Aku!!!!!!!..... (teriaknya) .
Amel: ehh safaa tuh safaa... Cepetan tolongin bego!..
Ica: yaelah banci kalian! Malah pada diem bukannya bantuin, cepatan! (tegasnya)
Redi dan yang lainnya segera berlari ke arah safana untuk membantunya, namun Agung berhasil menyelematkan safana yang hampir saja masuk kedalam jurang. Safana pun langsung memeluknya dan menangis begitu keras.
Agung: udah gak apa-apa,  ada aku (sembari mengelus rambutnya dengan lembut)
Safana: aku takut gung takut.. Gimana kalo tadi aku...
Agung: udah ya udah.. Nih minum dulu, kamu tadi pasti syok banget.
Tiba-tiba Falza mendekati Safana dan langsung menarik tangannya.
Safana: lepasin za.. Ini semua ulah kamu,  mulai sekarang gausah temenan lagi sama safa! Safa benci sama kamu za! Benciii!!! (teriaknya) .
Falza hanya menatap kosong safana, ia tau apa yang ia lakukan salah. Namun ia mengkhawatirkan kondisinya. Perjalanan merekapun terpaksa di hentikan karena situasi yang baru saja terjadi. Mereka pun membuat tenda di pos 5, padahal sebentar lagi mereka sampai Safana pun tertidur dengan nyenyaknya di temani oleh KaEliza dan kedua temannya yaitu Amel dan Ica. Sedangkan Falza dan Agung masih di luar menyelesaikan masalah yang baru saja terjadi.
KaDika: kenapa bisa sampe kaya barusan hah!
Agung dan Falza tak menjawabnya malah menundukan kepalanya.
KaIfan: jawab! Punya mulut kan?. Jawab!
KaLala: gimana bisa jadi pemimpin! Kalo calon pemimpinnya aja kaya gini?. Malu-maluin tau ga?
Falza: Agung yang mulai ka..
Agung: Lah ko aku aku sih za? Jelas-jelas tadi aku yang mau bantuin safa.
Falza: ya kamu tau sendiri kalo aku.
Agung: aku apa? Kamu suka?
KaLala: udah! Ko jadi kesini sih pembicaraannya, pokonya gue gamau tau ya. Lo berdua jaga tenda sampe jam 3 pagi!
KaDika: gak salah La? (herannya)
KaLala: engga, biar mereka berdua ngerasain jadi pemimpin tuh kaya gimana susahnya!
Mereka berdua pun berjaga-jaga dan tidak saling bicara satu sama lain. Tak terasa waktupun sudah pagi buta. Merekapun melanjutkan perjalanan dengan mencapai ke puncak. Agung dan Safana semakin dekat, Agung yang datarpun bisa tertawa saat bersamanya. Falza pun hanya bisa melihat dari kejauhan. Saat sampai di puncak mereka beristrirahat dan memakan beberapa cemilan yang mereka bawa. Senandung mario dan suara gitarnya pun sudah bergeming saat ini.
Mario: fy,kamu pernah gak sih liat si Agung ketawa gila kaya gitu?
Daffy hanya menggelengkan kepalanya yang artinya tidak.
Mario: ko aneh gitu yah..
Redi: ngapain kamu aneh? Mana ada sih cowok yang gak bisa ketawa liat tingkah safana?. Ga ada si Agung yang sedingin itu bisa leleh kalo sama safana.
Tanpa Sepengatahuan mereka Falza pun mendengarkan pembicaraan teman-temannya itu. Beberapa rintangan mereka hadapi saat di puncak sana, tidak lain dan bukan mereka sangat ingin menjadi pemimpin ekskul pencinta alam. Haripun semakin gelap merekapun langsung beristrirahat dan menyalakan api unggun untuk menghangatkan suhu tubuh mereka sambil Bernyanyi bersama-sama di iringi gitar.
Agung: oh iya fah, dingin ga?  Pake jaketku ya (sembari memakaikan jaket pada safana)
Falza: ternyata agung bisa membuat safana nyaman, kali ini gua gaboleh egois (dalam hatinya). Gung ada yang perlu kita omongin, gua tunggu di deket puncak. Dan falzapun berlalu pergi.
Agungpun hanya menganggukan kepalanya.
Redi: curiga mau di jorokin ke jurang tu anak... (candanya)
Safana pun melototkan matanya pada redi.
Redi: iyah fah maaf candaaa...
 Agung pun melihat Falza dan Daffy di dekat puncak sambil terduduk dan mentap indahnya bintang malam ini. Redi dan Mario mengikuti Agung dari belakang karena takut terjadi sesuatu diantara mereka berdua.
Falza: udah kalian sini berdua (panggilnya).
Redi: hehe.. Kalian pernah mikir gak sih kita-kita bakalan sejauh bumi dan langit sebelum sedeket nadi?
Mario: gua pengen kita kaya dulu. Maen ps bareng, nongki bareng, ngeband apalagi. Kalian nyadar gak sih kita udah gak kaya dulu lagi?
Daffy: semenjak kita deket safana kita jadi beda!
Agung: jangan salahin safa, dia gak salah. Akua sama falza aja yang egois, tapi aku sadar ini sepenuhnya salah falza. Ini juga salah aku, dari awal gua sering cuekin tuh cewek dan bersikap dingin sama dia dan sampe akhirnya aku sadar dia itu lebih dari kata sempurna.
Falza: bener, aku juga baru sadar ternyata ngeliat orang yang kita sayang bahagia itu gak cuman berbagi makanan sama duit doang. Berbagi orang yang kita cintai juga bagus.. (polosnya)
Redi: heh za, ya kalo caranya di bagi-bagi cewek mana mau, gila lu yah.
Falza: hehe, intinya gini gung. Mulai sekarang aku titip Safana ke kamu dan aku pengen kamu gak bikin dia sedih, galau apalagi nangis.aku juga sadar kalo yang namanya cinta itu ya cinta. Tapi bagi aku sahabat lebih berarti men.
Agung: nah, SAHABAT LEBIH BERARTI!. Tapi za apa gak papa aku sama safana?
Falza: gapapa lah, aku malah seneng kamu bisa ama dia. Jarang-jarang kan ada orang yang sedingin kamu leleh sama bocah manja ke dia. Apapun yang buat kamu  bahagia aku dukung.
Redi: nah gini kan enak, gausah pake emosi-emosi kan?.
Daffy: mulai sekarang kita mulai lagi cerita indah kita guys!

Hari demi hari mereka lewati bersama dan akhirnya mereka pun bersahabatan kembali dan menjalani hari-hari mereka seperti semula yaitu bermain bersama-sama lagi.
Thanks BREDMED. Selesai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun