Mohon tunggu...
solahuddin harahap
solahuddin harahap Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Departemen Pendidikan Kesehatan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat UINSU

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perilaku Pencegahan Covid 19 Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru

11 Agustus 2020   10:44 Diperbarui: 11 Agustus 2020   10:48 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa bulan terakhir dunia dihadapkan dengan masalah kesehatan yang telah menyebar keseluruh penjuru dunia, salah satu nya indonesia, berita mengenai covid 19 ini hampir setiap hari di beritakan diberbagai media seperti berbagai media online, media cetak, tv dan juga radio. Adapun berbagai Respon dari masyrakat  dalam mengahadapi penyebaran virus covid 19 ini, ada yang takut, khawatir, namun ada juga yang tetap tenang dengan menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Penyebaran covid 19 membuat sebagaian masyarakat memiliki kebiasaan yang berbeda, masyarakat dianjurkan tetap dirumah, sekolah, tempat kerja dan tempat umum sempat dilakukan penutupan tanpa adanya aktivitas, sehingga masyrakat seakan pasrah dengan keberadaan covid 19 ini, berbagai masalah ditimbulkan dari masalah ekonomi, sosial dan juga masalah pendidikan.

Pada bulan agustus 2020 penyebaran virus corona semakin bertambah, kasus covid 19 di dunia terkonfimasi sebanyak kasus 17.660,523. kasus positif indonesia tercatat sebanyak 127.083 kasus, Pertambahan ini dicatat pada tanggal 10 agustus 2020, sebagaimana dicatat pada satuan tugas penanganan covid 19 indonesia.

Covid 19 atau infeksi virus corona pertama kali ditemukan di china pada akhir desember 2019 virus ini sangan mudah menyebar dan sudah hampir keseluruh dunia, virus corana adalah makhluk berukuran kecil yang dapat menyebar dengan cepat dan menyerang sistem pernapasan dan dapat menyebabkan kematian.

Gejala awal infeksi virus corona menyerupai gejala flu, seperti demam, batuk kering, sakit tenggorokan dan setelah beberapa hari gejala dapat meghilang atau memberat , penderita dengan gejala yang berat akan mengalami demam tinggi, sesak napas, gejala tersebut muncul ketika tubuh melawan virus corona.

Penyebaran virus corona dapat melalui berbagai cara yaitu, tidak sengaja menghirup percikan ludah yang keluar dari penderita covid 19, memegang mulut atau hidung setelah memegang benda yang sudah terkena cipratan ludah dari penderita covid 19. Adapun pemeriksaan dapat dilakukan untuk mengetahui apakah terpapar virus corona, yaitu dengan melakukan pemeriksaan rapid test untuk memerikasa antibodi yang dihasilkan tubuh melawan virus corona, swab test untuk memeriksa virus corona dalam dahak dan juga ct scan untuk memeriksa cairan dalam paru- paru.

Virus corona belum ada obat atau vaksin dan penyebaran sudah meluas dan menajdi pandemi yang menyebabkan kematian yang terus meningkat baik di dunia maupun di indonesia, untuk melakukan perlawan dalam penyebaran virus corona adalah melakukan tindakan pencegahan seperti sering cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, membatasi aktivitas diluar rumah dan juga meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Dengan adanya penyebaran virus corona masyarakat memiliki perilaku yang berbeda dengan sebelumnya, dan ada juga yang masih tenang tanpa adanya perubahan perilaku, masyrakat yang merasa khawatir tetap menjalankan anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan, pada bebrapa bulan terakhir sekolah, tempat kerja tidak melakukan aktivitas seperti biasanya bertatap muka langsung, namun dianjurkan dengan sebutan dari rumah, anak sekolah, mahasiswa belajar dari rumah dimana dampak dari belajar dari rumah ada yang positif dan ada yang negatif juga.

Pidato presiden pada tanggal 15 mei 2020 menyetakan bahwa:"kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini, itu keniscayaan, itulah yang ileh banayk orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru."

Dengan adanya pernyataan tersebut msayrakat dianjurkan untuk berdamai dengan virus corona yaitu dengan menerapkan new normal  atau disebut dengan adaptasi kebiasaan baru yang merupakan suatu perilaku yang dilakukan masyarakat dengan melakukan  ativitas diluar rumah, baik itu sekolah, tempat kerja, tempat umum dengan kebiasaan baru yang berbeda dengan biasanya, tujuan dari penerapan kebiasaan baru ini untuk mencegah penularan virus corona dalam menjalankan aktivitas yang normal.

Adaptasi kebiasaan baru merupakan perilaku masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan dan bisa melakukan aktivitas yang normal, masyarakat pastinya tidak ingin tetap dirumah saja , tentunya menginginkan untuk bertemu dan melakukan aktivitas seperti biasa seperti sekolah, bekerja, sosialisasi dan juga aktivitas lainnya yang dimana karena penyebaran virus corona ini tidak dapat dilakukan, namun bila kebiasaan baru hanya dilakukan oleh sebagaian orang melaksanakan protool kesehatan maka akan ada ancaman dengan wabah gelombang kedua bahkan akan lebih banyak yang terkena infeksi virus corona.
Dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru, masyarakat dituntut untuk menyesuaikan dengan kebiasaan baru baik di sekolah, tempat kerja dan tempat -- tempat umum lainnya, sehingga masyarakat dapat sekolah, bekerja, beribadah dan aktivitas lainya dengan aman, adapaun perilaku yang harus diterapkan masyrakat dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru adalah: sering cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, membatasi aktivitas diluar rumah dan juga meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizit yang dilakukan secara rutin oleh setiap masyarakat untuk mencegah penyebaran virus coron dan dapat melakanakan aktivitasnya masing- masing.

Setiap masyarakat harus menerapkan perilaku- perilaku pencegahan virus corona agar berkurangnya kasus positif dan kematian akibat virus corona ini, semoga masyarakat dapat melaksanakannya dan mensosialisasikan kepada yang laiinya agar tercapai kehidupan tanpa virus corona dan tujua yang diinginkan tercapai.

Salam sehat untuk kita semua...

Oleh solahuddin harahap, mahasiswa peminatan pendidikan kesehatn ilmu perilaku (PKIP) Fakultas kesehatan masyarakat uinsu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun