Mohon tunggu...
Puisi

Membayangkan Kotamu

2 Mei 2016   17:19 Diperbarui: 2 Mei 2016   18:18 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku bernapas diantara semak-semak kamboja

menyesapi sari yang lahir dari sepi

di kotamu, aku belajar bahwa hidup sudah penuh riak ketakutan

aku tau, kau sembunyi dibalik meja kantor

kau menyilangkan tangan dari puncak gedung itu

di kotamu, segala luka adalah nyanyian penghibur

menjerat leher-leher harapan adalah candaan yang begitu lucu bagimu

mobilmu menderu, naik turun 

mengangkut berton-ton keringatku

sayang, kau bius aku dengan ilusi, Pembangunan !!

Ponorogo, Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun