Mohon tunggu...
Puisi

Pemberangkatan

4 Maret 2016   17:20 Diperbarui: 4 Maret 2016   17:35 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stasiun di bawah pohon kersen, kereta api, rel, dan langkah orang-orang menjadi kecil. Kutunggu masinis dari dapur paju keretanya, tertidurkah ia dalam lamunan panjang, menghentak-hentak rindu yang mengecil itu. Di stasiun ini, hanya deru kereta yang terdengar hingga ujung jalan di balik bukit, di sana orang-orang menamai stasiun ini sebgai "pemberangkatan". Aku yang tersesat di stasiun bawah pohon kersen ini, tak mengerti, bagaina kakiku bisa menginjak lantai stasiun yang kecil ini. Siapapun, yang sudah sampai di satsiun ini, pasti "berangkat" tanpa tahu tujuannya. Tak ada sedikitpun cerita yang di ketahui oleh orang-orang mengenai stasiun ini, sebab puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang yang "berangkat" dari stasiun ini tak pernah kembali. jadi cerita itu lenyap, bersama pekat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun