Mohon tunggu...
Sohibah Sain
Sohibah Sain Mohon Tunggu... -

guru matematika smpn 1 campalagian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Karakteristik Pertanyaan Efektif

30 November 2014   12:46 Diperbarui: 4 April 2017   16:49 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah satu unsur pendekatan saintifik adalah menanya.  dalam proses pembelajaran, pertanyaan merupakan salah satu hal yang penting, baik pertanyaan itu dari guru maupun pertanyaan itu dari siswa. Adapun tujuan pertanyaan yaitu:.


1. Menelaah dan merangkum pembelajaran sebelumnya
Contoh pertanyaan lisannya antara lain:
“Untuk mengingat pelajaran sebelumnya, coba nyatakan dengan kata-kata bagaimana menghitung luas jajargenjang!”

2. Mendorong atau melibatkan siswa berpikir matematis

Contohnya: “seberapa besar selisih luas antara lapangan voli dengan lapangan sepak bola?”

3. Menilai kesiapan siswa

Contoh pertanyaanya:
“Bagaimana anak-anak, apakah kalian siap menyelidiki volum limas?”
“Andi, coba sebutkan peralatan apa saja yang sudah disiapkan kelompokmu!”
“Apakah masih ada pertanyaan lagi atau masih ada yang ragu, berikutnya kita akan mempelajari volum kerucut”

4. Mengecek pekerjaan rumah atau tugas kelas dan pemahaman siswa

Bentuk bertanya secara lisan juga dapat diajukan untuk mengecek pekerjaan rumah (PR) siswa.

Contoh pertanyaannya:
“Soal nomor berapa yang paling menyulitkan menurut kalian? Mengapa?”
“Adakah yang belum jelas terkait tugas tersebut?”
“Adakah kata-kata yang masih membingungkan bagi kalian?”


5. Memfokuskan perhatian siswa pada materi matematika tertentu

Contoh.
“Dewi..., mengapa kamu melihat ke luar jendela?”
“Arman, Budi.... sudahkan kalian berdiskusi dengan kelompokmu?”


6. Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran atau sebagai asesmen formatif

Contoh:
“Coba nyatakan dengan 3 cara berbeda, pengertian bangun datar persegi!”
“Berilah contoh dan bukan contoh, 5 benda dalam bentuk yang berbeda-beda di sekitar kita yang dapat dikategorikan sebagai prisma!”
“Jelaskan, apakah kerucut termasuk dalam jenis bangun ruang limas?”


7. Mendiagnosa kesulitan siswa

Contoh.
Ani, mengapa kamu hanya benar 2 dari soal soal? Mengapa di 8 nomor itu, kamu tidak dapat menjawab? Adakah soal-soal itu membingungkan kamu? Apakah kamu tidak memahami beberapa istilah dalam soal? Apakah kamu kesulitan untuk menemukan cara menjawab soal itu? Apakah kamu merana kesulitan melakukan perhitungan?


8. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sikap inkuiri

Contoh.
“Buatlah sebuah trapesium yang semua sisinya merupakan bilangan bulat!”
“Untuk membentuk bangun segitiga, diperlukan 3 koin atau 6 koin, seperti tampak pada gambar. Berapa koin di antara 100 dan 120 yang dapat membentuk sebuah segitiga?”

9. Memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya sendiri

Contoh.
“Coba kamu cermati hasil pekerjaan Tiwul. Ada yang perlu ditanyakan? Adakah yang perlu penjelasan tambahan? Atau adakah yang keliru?”
“Ada yang berbeda dari apa yang dikerjakan Tiwul di depan tadi?”
“Ibu pikir mungkin ada cara lain, siapa yang menjawab dengan cara berbeda dari Tiwul?”
“Pekerjaan Tiwul sudah benar, tetapi mungkin ada yang lebih baik. Adakah cara lainnya?


10. Memberi kesempatan kepada semua siswa mendengar penjelasan yang berbeda-beda dari siswa lainnya

Tujuan bertanya ini dicapai bila bertanya dengan tujuan memancing siswa mengemukakan pendapatnya sendiri dapat terwujud. Pertanyaan yang dapat diajukan kepada siswa sama dengan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing siswa mengemukan pendapatnya sendiri.

11. Membantu guru menentukan laju pelajarannya dan untuk mengendalikan perilaku siswa

Contoh.
“Jadi, semua sudah paham, mengapa rumus limas memuat faktor sepertiga?”
“Apa kesimpulanmu mengenai sifat-sifat belah ketupat?”

Itulah beberapa tujuan bertanya yang diharapkan selama proses pembelajaran berlangsung. .dalamproses pembelajaran pada fase kegiatan inti, guru harusnya meramu sebuah pertanyaan yang dilontarkan agar pertanyaan tersebut merupakan suatu pertanyaan yang efektif, karena pertanyaan yang diajukan seorang guru tidak semuanya  efektif atau malah sebaliknya, pertanyaan tidak memberikan manfaat atau dampak apa-apa, oleh karena itu seorang guru harus senantiasa mempelajari/ memahami materi yang diajarkan dan memperhatikan pertanyaan-pertanyaan apa saja yang cocok untuk suatu materi terntu agar pertanyaan kita itu efkti dan menghasilkan suatu yang bermanfaat dan berdampak peningkatan kemampuan siswa dalam materi tersebut.

Adapun contoh beberapa pertanyaan yang efektif itu diantaranya adalah:

·Pertanyaan yang menuntut siswa berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan.

Pertanyaan yang efektif lebih menghendaki siswa untuk berpikir lebih dari sekedar mengingat, tetapi juga tingkat berpikir yang lebih tinggi: menganalisis, menilai, menyimpulkan, membandingkan, menggeneralisasi, membuat hubungan, menerapkan, menjelaskan.

Lebih efektif pertanyaan dalam kata tanya: mengapa atau bagaimana, daripada pertanyaan apa atau mana.

·Pertanyaan yang Bersifat atau mengarah pada pertanyaan yang open-ended.

Jika pertanyaan dengan situasi yang tertutup, umumnya siswa akan memberi jawaban yang mudah ditebak atau hanya menuntut tingkat berpikir yang rendah.

Inti dari pertanyaan open-ended adalah menuntut siswa mengembangkan cara untuk memahami pertanyaan dan cara untuk bagaimana menjawab pertanyaan. Selain itu, yang menjadi ciri penting adalah memungkinkan membuat jawaban yang beragam tingkat kebenarannya.

·Pertanyaan yang Memungkinkan jawaban yang beragam.

Salah satu ciri pertanyaan yang efektif adalah pertanyaan yang memungkinkan jawaban yang benar lebih dari satu. Baik, tingkat kebenarannya setara maupun tidak setara. Hal ini memungkinkan seluruh siswa dengan kemampuan dan potensi yang berbeda-beda dapat “beraksi” memberikan jawaban dengan caranya masing-masing.

·Pertanyaan yang Memungkinkan siswa memaknai matematika dari proses menjawab pertanyaan tersebut.

Sifat ini sulit tercapai jika pertanyaan tidak memberi ruang adanya “proses” dalam menjawab, seperti adanya proses memahami pertanyaan, proses memilih data, proses memilih strategi, proses menghitung, proses membuat narasi dan argumentasi, hingga proses review dan refleksi. Dengan melakukan proses-proses tersebut siswa belajar memaknai pentingnya matematika bagi diri mereka, siswa memaknai kegunaan matematika, hingga siswa memaknai sifat dasar matematika.

·Pertanyaan yang Memungkinkan guru menilai secara holistik kemampuan matematika siswa.

Pertanyaan yang efektif adalah pertanyaan yang memungkinkan seluruh kompetensi matematis dapat dievaluasi, tidak saja kemampuan mengingat, tetapi juga aspek komunikasi, keterampilan memecahkan masalah, aspek afektif-matematis (terampil, tekun, teliti/cermat, kreatif).

·Karakteristik yang mana dari pertanyaan efektif yang kemungkinan besar dapat membelajarkan siswa secara maksimal?

Adapun pertanyaan efektif yang kemungkinan besar dapat membelajarkan siswa secara maksimal adalah pertanyaan adalh pertanyaan yang menuntut siswa untuk berpikir kritis, yaitu siswa tidak mengandalkan hapalan atau ingatan saat menjawab.saya kira ini sangat cocok untuk mata pelajaran matematika.

Dari awal sudah dipaparkan bahwa tidak semua pertanyaan itu efektif, ada beberapa pertanyaan yang seharusnya dihindari oleh seorang guru, diantaranya adalah:

-pertanyaan yang tertutup, artinya jawaban dari pertanyaan itu hanya ya atau tuidak.

-pertanyaan yang memandu siswa pada jawaban atau memberi petunjuk (clue) pada jawaban.

-pertanyaan yang terpusat pada guru. Arahkan siswa bahwa merekalah yang memiliki kepentingan dengan pertanyaan tersebut. Misalnya, “jelaskan pada teman-temanmu bahwa ...”, “coba yakinkan dirimu, mengapa.... “.

-Pertanyaan yang memberi label mudah atau sulit pada pertanyaan yang diajukan. Ini dapat membuat siswa tidak mengerahkan perhatian yang maksimal untuk menjawab pertanyaan..

-menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan. Usahakan siswa dapat menjawabnya walaupun pada akhirnya dengan sedikit bantuan dari guru.

-memberijudgment salah pada jawaban siswa. Akan lebih positif, dengan menganggap jawaban siswabelum tepat sehingga mengundang mereka untuk berpikir ulang dan melakukan usaha kembali menjawab pertanyaan dengan memikirkan mengapa jawaban mereka belum tepat.

.Dengan pengetahuan tentang tujuan dan karakteristik bertanya diatas , diharapkan kita/ guru merobah pola teknik bertanya yang selama ini dilakukan di kelas, agar pembelajaran kita akan semakin memberi manfaat dan memberi dampak peningkatan kemampuan matematika pada siswa dengan demikian akan mengahsilkan pembelajaran yang bernmakna.Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun