Mohon tunggu...
Rully Efendi
Rully Efendi Mohon Tunggu... profesional -

Jurnalis Muda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Rini Soemarno Penghianat???

19 Oktober 2014   22:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beredar daftar penyumbang kampanye Prabowo, ada Rini Soemarno

Kuat Dugaan, Isue Muncul Karena Perang Rebutan Kursi Menteri

Publik 'digiring' terkejut, tentang berita yang menyebutkan eks ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno, ikut menyumbangkan dana pribadinya untuk memenangkan Prabowo - Hatta dalam Pilpres 2014. Padahal, jago Koalisi Merah Putih (KMP) tersebut, merupakan lawan politik kontestasi Jokowi - JK.

Tak tanggung, seperti yang telah dilangsir media online merdeka.com, Rini Soemarno tercatat menggelontorkan uang sebanyak Rp 825 juta, untuk biaya pemenangan Prabowo - Hatta. Sebagian pihak pun mulai memainkan opini, bahwa kandidat Menteri BUMN Jokowi - JK tersebut, telah memerankan politik dua kaki.

Politik dua kaki atau awam menyebutnya politik bunglon, memang memiliki konotasi negatif. Bahkan, pemeran politik tersebut cenderung bersikap pragmatis dan opurtunis. Namun untuk dugaan kasus sumbangan dana Rini Soemarno ini, mari kita bedah seobyektif mungkin.

Kenapa demikian, karena saya menganggap ada upaya serangan 'bawah tanah', untuk memainkan opini negatif kepada calon terkuat menteri BUMN era Jokowi - JK tersebut. Sederhananya, kepanikan muncul dari seseorang yang mengincar posisi menteri strategis, yang mulai diwacanakan layak untuk Rini Soemarno.

Salah satu bukti sederhananya, sejumlah data yang mengarah pada dugaan sumbangan dana kampanye Rini Soemarno tersebut, baru dilucurkan sejak 16 Oktober 2014 kemarin, melalui alamat email : garudahitam4@gmail.com

Kenapa baru muncul?, padahal Rini Soemarno sudah sejak beberapa waktu lalu, ditunjuk Jokowi - JK menjadi nahkoda konseptor kriteria ideal seorang menteri (tim transisi). Bahkan tangga 16 Oktober 2014, tim transisi sudah dibubarkan dan sejumlah kandidat menteri mulai dilempar namanya kepublik (meski informal). Jika memang tidak dilakukan oleh orang yang 'sakit hati' kursi menteri incarannya bakal diduduki Rini, lantas kenapa baru mencuat? (Silahkan jawab didalam hati anda masing-masing).

Namun jika yang mendengar kabar tersebut orang yang sejak lama mengenal Rini Soemarno (Seperti : Megawati), pasti tidak akan menghiraukan kabar miring tersebut. Karena meski pun benar, bukan berarti Rini Soemarno telah berkianat kepada Jokowi - JK.

Sebab yang patut dilihat secara utuh, ialah totalitas seorang Rini Soemarno memainkan perannya memenangkan jago Koalisi Indonesia Hebat (KIB : Jokowi - JK). Dan buktinya, Rini Soemarno bagian dari jutaan pendukung KIB lainnya yang sukses mengantarkan Jokowi - JK menjadi pemenangnya.

Ketangguhan Rini Soemarno menjaga kesetiaan Megawati, bagi saya sudah teruji seiiring berjalannya waktu. Buktinya, selama 10 tahun PDIP pimpinan mantan presiden Megawati 'puasa' kekuasaan, Rini Soemarno tetap setia ada dibelakang barisan Megawati.

Hasil diskusi saya dengan Ketua Dewan Pakar Institute of Civil Society, Arum Sabil, menilai sosok Rini Soemarno sebagai figur negarawan yang memiliki integritas tinggi dan cenderung bersih. Tokoh nasional asal Jember tersebut, menilai bahwa Rini Soemarno jauh dari kategori Politisi Bunglon.

Sifat berkianat seperti yang diarahkan kepada Rini, ditepis Arum dengan tegas. Karena jika berbicara menguji kesetian Rini Soemarno pada Jokowi - JK, sama kadarnya dengan kesetian mantan menteri perdagangan itu kepada Megawati. Karena Jokowi - JK, sama halnya dengan representasi sosok yang dipanuti Rini Soemarno, Megawati.

Selain itu, Arum Sabil yang juga seorang anggota Kelompok Kerja (Pokja) Tim Trasisi Jokowi - JK, tahu betul keseriusan Rini Soemarno merancang kriteria sosok ideal, yang akan menjadi pembantu tugas negara Jokowi - JK. Bagi Arum, keseriusan tersebut sebagai parameter obyektif, untuk menyangkal tudingan Rini Soemarno sang penghianat.

Kata Arum, seorang tokoh sekaliber Rini Soemarno, sangat tidak mungkin jika menutup persahabat dengan para tokoh pentolan KMP. Bahkan dengan Prabowo - Hatta pun, Rini juga diketahuinya memiliki hubungan baik jauh sebelum keduanya ditetapkan menjadi pasangan calon presiden. Karena Rini Soemarno, diketahui memiliki prinsip kuat tidak mau bermusuhan dengan siapa pun. Apalagi, hanya karena persoalan politik.

Sementara saat saya juga meminta pendapat tentang isue bantuan dana Rini Soemarno, Mantan Ketua Umum PBNU KH. Hazim Muzadi, juga meminta kepada seluruh anak bangsa, agar tidak memperkeruh kondisi perpolitikan Indonesia yang sudah semakin sejuk.

Tokoh karismatik warga Nahdliyin tersebut, juga meminta agar hubungan silaturahim selalu terjaga untuk membangun bangsa, dengan menjauhi sikap-sikap hasut, iri dan dengki. (rully efendi : 19/10/2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun