Jangan terlena dengan selimut hangat, dan mimpi kelana di alam hayat, di atas kasur tebalpadat, pada kamar indah bersekat.
Jangan terbuai dengan irama hujan yang menggenta atap berlintap, dengan nadaberirama tetap, melelapkan mata lelah-antap.
Pekakan pendengaran pada seruan, dari menara bersahutan, mengalun berpautan, menembus  hati secahaya keretan.
Panggilan abadi tiada henti, sampai masa berganti, adalah ketentuan yang pasti.
Segerakan bangkitkan tubuh dengan kekuatan dirimu, duduklah sambil memanjatkan syukurmu, dalam doa-doa terasa di hatimu, dan makna dari setiap ungkapanmu.
Beranjaklah meninggalkan kasur empuk, dengan langkah berkekuatan setumpuk, panjatkan syukur bertangkai bertampuk, membasuh tubuh yang kian lapuk.
Tembuslah embun malam, embun setia yang tak pernah diam, yang menusuk kulit hingga pori terdalam, meski dengan tangan berlipat di dada sekokoh gudam
hapuslah lembaran kelam, yang terbuat pagi hingga malam, ber-ramai atau sendirian, angkuh dengan kesombongan, dengan sejuta perlakuan.
Munajatkan sejuta doa, pada tempat-Nya bertahta, menyembah disertai iba, sesempurna rasa, dan keyakinan sebesar semesta.
#Gorontalo,290123
#14.01