Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resolusi Guru Tahun 2023

27 Desember 2022   22:03 Diperbarui: 27 Desember 2022   22:05 2502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Berbagi dan bekerja sama dengan rekan sejawat

Mudah dan murah berbagi, maka Anda akan mendapatkan setimpal dengan apa yang Anda berikan. Ini hukum alam atau hukum pantul. Terinspirasi dari hukum pemantulan cahaya, penulis menyebutnya hal tersebut sebagai hukum pantul kehidupan. Kita analogikan, ketika kita melempar bola tenis ke dinding beton. Kekuatan pantulan sekuat kekuatan lemparan. artinya, semakin kita berbagi maka kita akan mendapatkan minimal sesuai dengan yang kita bagikan. Dalam konteks ini, apa yang dimaksud dengan berbagi? Guru harus membagikan ilmu dan keterampilan yang dimiliki kepada rekan sejawat. Ilmu jangan disimpan, apalagi disembunyikan. Ilmu harus dibagikan, agar buahnya bertambah banyak. Bekerjasama mutlak dilakukan di dalam komunitas sekolah. Tidak dikenal guru dengan pusat kekuatan atau kepintaran. Komunitas guru di sekolah adalah kekuatan. Apabila hanya mengandalkan kemampuan individu, maka kekuatan individu akan mencapai titik jenuh. Tinggalkan individualisme dan ciptakan sifat kolaboratif.

6. Berpikir dan berperasaan positif

Berpikir (akal) adalah kekuatan, rasa juga kekuatan. Kekuatan pikiran dan rasa akan memberikan reaksi sesuai dengan kekuatan yang dibangun. Apabila Anda membangun kekuatan akal dan rasa setinggi gunung, maka alam akan merrespon kekuatan dan rasa Anda setinggi gunung pula. Peliharalah pikiran dan perasaan pada koridor positif. Ingat, positif. Apabila dalam situasi tertentu Anda berada pada suasana subyektif atau berperasaan negatif, maka segera, ulangi segera ubah perasaan tersebut menjadi positif. Mungkin sulit di awal, tetapi semakin kita sering melakukannya, pada suatu saat kita akan berada pada posisi pikiran dan perasaan yang positif. Apapun yang masalah yang kita hadapi, enjoy menghadapinya. Sebab kita berada pada pikiran dan perasaan yang mapan, positif.

7. Menulis dan menulis

Filosof, psikolog, dan pembaharu pendidikan, John Dewey menulis,"Kita tidak sedang belajar dari pengalaman, tetapi kita belajar dari merefleksi pengalaman." Apa yang bisa dilakukan guru dari pernyataan tersebut? Menulis. Tulislah refleksi setiap selesai belajar. Setiap hari Anda menulis refleksi pembelajaran: tentang kendisi siswa, metode yang digunakan, media yang digunakan, kendala yang dihadapi. Tidak perlu panjang. Cukup satu kalimat setiap unsur refleksi tersebut. Anda bisa mengumpulkan ratusan refleksi dalam setahun. Anda bisa mencetaknya menjadi buku, karya Anda sendiri.

  • Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun