Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Matahari di Pulo Cinta

12 Juni 2022   15:13 Diperbarui: 12 Juni 2022   15:30 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi karya Opan Semesta

Berbusa buih ombak berkejaran, menemani perjalanan siang

saat aku melihat gadis-gadis berambut pirang

berjalan bebas di antara reratahan jejaran papan

sepanjang jalan,

Aku tidak tahu mengapa disebut Pulo Cinta

apakah memang pulo itu tempat memadu cinta? Cinta kepada siapa?

di sana memang ada matahari yang selalu bersinar

tanpa penghalang

membuat mata telanjang,

Ah, ku hentikan nalarku, ku luruskan pikirku

saat aku berjalan bersama teman-teman, siang itu

matahari terik menghanguskan kulitku yang gelap,

Aku hanya ingin berkata, matahari tak pernah beranjak meninggalkan tahta

di Pulo Cinta itu

matahari selalu bersinar, meredupkan bintang-bintang malam

matahari yang membuat mata terbuka

sekalipun kita tidur di atas buih-buih

berselimut embun.

#Debur Ombak, 120620

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun