Puisi karya Opan Semesta
Berbusa buih ombak berkejaran, menemani perjalanan siang
saat aku melihat gadis-gadis berambut pirang
berjalan bebas di antara reratahan jejaran papan
sepanjang jalan,
Aku tidak tahu mengapa disebut Pulo Cinta
apakah memang pulo itu tempat memadu cinta? Cinta kepada siapa?
di sana memang ada matahari yang selalu bersinar
tanpa penghalang
membuat mata telanjang,
Ah, ku hentikan nalarku, ku luruskan pikirku
saat aku berjalan bersama teman-teman, siang itu
matahari terik menghanguskan kulitku yang gelap,
Aku hanya ingin berkata, matahari tak pernah beranjak meninggalkan tahta
di Pulo Cinta itu
matahari selalu bersinar, meredupkan bintang-bintang malam
matahari yang membuat mata terbuka
sekalipun kita tidur di atas buih-buih
berselimut embun.
#Debur Ombak, 120620
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H