Kepada Nanda Meylani Pakaya yang mengakhir masa lajangnya
Rintik hujan berderai di atap
menambah bising suara ketap
riuh tawa menyabung terdengar lekat
di rumah tua tempat tolobalango menetap
Bahagia bersua tercipta bersama
berpadu dalam ikatan nuansa
roman rona bertuah senyumbahagia
memadu insan dari dua keluarga
yang mengikat nilai-nilai cinta
bernama Prada dan Meylani Pakaya
Sara Da'a  berjalan anggunberwibawa
terlilit rapi sarung adat penanda
pada pinggang ramping berlipat tertata
bersabda titah adat terencana
Sara Da'a duduk berhadapan
bahasa berima beradu tersampaikan
bak berbalas pantun indah terdengarkan
berganti hormatbicara berisi pesan
sgala kebutuhan tlah diputuskan
penghulu dan kepala desa menyaksikan
budaya Gorontalo indah dilestarikan
Dinda Mey yang berlipatribu jasa
kepada kami segenap keluarga
bergulat pikiran bertarung tenaga
lelahmu terhapus ihlas dan rela
untuk kebutuhan kami di atas persada,
Aku tuliskan untukmu puisi indah berima
kepadamu yang selalu senyum terbuka
tak lupa pula kau bertegur sapa
kepada siapapun kau berjumpa
terimalah dengan hati terbuka
buat kau kenang spanjang masa
dalam hidupmu bersama suami tercinta
berkidung bahagia
#medio160121
#TolobalangoliMey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H