Ini rumah besar, kawan
tempatnya segala kreasi  peradaban
sayang,
tak ada bayang sosok manusia di dalam
kecuali tulang-tulang berangka berjalan,
Rumah besar itu, Kawan.
tak ada celah untuk mengintip di dalamnya
apalagi jendela lebar untuk menyapa
sengaja di atau tertutup rapat
agar rangka-rangka itu tak terlihat,
Rumah besar yang katanya megah
mimpi orang-orang berkantong lebar menempati gagah
menganga lebar terbuka tak berpenghalang
menunggu jejak-jejak menapaki ke dalam
namun tak terlihat
karna rumah megah itu tertutup rapat,
Aksara pragmatis dan usang terpampang
di depan pintu rumah besar itu
atau ditulis oleh jemari bertulang rapuh
membuat mata terbelalak dan mulut ternganga
membacanya
namun sayang, Kawan
yang ada hanyalah tulang-tulang berangka,
Di dalam rumah besar itu
rasa mati
nalar mati
dan,
empati terkubur mati.
# Opan S
# Sofyan Utiarahman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H