Mohon tunggu...
Sofyan Utiarahman
Sofyan Utiarahman Mohon Tunggu... Guru - Master Trainer MGPBE, Fasilitator, Narasumber Kependidikan, Motivator, Instruktur Nasional, Penulis Pemula

Sofyan Utiarahman. Pecinta aksara. Peselancar Media. Menulis dan belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

(Seharusnya) Pemprov Gorontalo Perpanjang Libur Sekolah

8 Mei 2022   16:24 Diperbarui: 8 Mei 2022   16:45 3305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah pusat melalui Menteri Koorodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Keudayaan, Muhadjir Effendy menyampaikan, perubahan tanggal masuk sekolah dilakukan guna mengurangi kepadatan lalulintas arus balik lebaran, (Banjarmasin Post, Jumat, 6/5/2022). 

Alasan mengurangi kepadatan lalulintas adalah alasan sosial yang bertujuan baik untuk kemanusiaan. Kebijakan tersebut berlaku untuk daerah DKI, Jawa Barat, dan Banten.

Jika Pemerintah Pusat memperpanjang masa libur sekolah hingga 12 Mei 2022 dengan alasan mengurangi kepadatan lalulintas, maka (seharusnya) Pemerintah Provinsi Gorontalo melakukan hal yang sama untuk daerah ini. Di Gorontalo ada tradisi perayaan ketupat, bahkan sudah memecahkan rekor MURI untuk sajian ketupat terbanyak. 

Sebagaimana dilansir di Portal Berita Info Publik, dua tahun lalu tepatnya hari Rabu tanggal 12 Juni 2019 Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemkab Gorontalo Utara berhasil mencatatkan rekor ketupat sebanyak 204.120 buah. 

Pada tahun sebelumnya (2018), Pemprov juga berhasil mencatatkan rekor MURI dengan ketupat sebanyak 56.100 buah. Turut hadir pada acara tersebut para pejabat dari luar daerah Gorontalo, Bupati Bolmut Provinsi Sulut Depri Pontoh, beserta wakil Amin Lasena dan didampingi sejumlah pimpinan OPD.

Deskripsi tersebut memberikan gambaran kepada masyarakat Indonesia umumnya dan Gorontalo khususnya, bahwa perayaan ketupat di Gorontalo merupakan tradisi yang telah "dicanangkan" oleh suku Jawa Tondano di Gorontalo dan patut diberikan apresiasi. Bahkan, dapat dijadikan sebagai daya tarik wisatawan yang dapat mendatangkan pendapatan bagi warga masyarakat Gorontalo.

Perayaan Ketupat memberikan makna yang mendalam bagi masyarakat, termasuk para usia sekolah. Mereka bisa mempelajari tradisi masyarakat dan nilai silaturahmi dari perayaan tersebut. 

Para siswa akan belajar indahnya berbagi antar sesama manusia, mengenal lebih luas lingkungan tempat tinggalnya, bahkan mempelajari dan menikmati aneka hidangan yang tersaji. 

Pembaca tentu sepakat, bahwa pelajaran tidak hanya diperoleh di bangku sekolah, tetapi melalui interaksi sosial dan pengalaman kontekstual. Dengan meliburkan siswa dan guru serta pegawai kantoran pada hari ketupat akan memberikan pengaruh kepada mental anak-anak (pelajar). 

Tidak berlebihan, jika saya mengusulkan kepada Pemprov dan Pemkab di Gorontalo, agar meliburkan dan atau mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar pada hari Perayaan Ketupat di Gorontalo termasuk hari libur. Semoga harapan ini akan terwujud pada tahun-tahun yang akan datang. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun