"Jika Anda mempermudah urusan orang lain, maka yakinilah Allah swt akan mempermudah urusanmu."
Sekecil apapun urusan orang, mudahkanlah. Diminta atau tidak diminta, bantulah orang semampu Anda. Ulangi, semampu Anda. Siapapun dia. Siswa-guru, anak kecil-orang dewasa, tua-muda, kuat-renta. Baik di jalan raya-jalan setapak, di bebukitan-lereng gunung, kalau ada yang menghalangi jalan, singkirkanlah! Pekerjaan sepele, memang. Tetapi dampaknya besar bagi orang lain.
Saya akan menceritakan pengalaman. Hari Senin, 18 April 2022, saya memiliki schedul penerbangan pukul 17.40. Namun jadwal tersebut berubah. Pesawat sudah harus take off pukul 16.30. Sementara, perjalanan saya menuju Bandara Djalaludin masih membutuhkan waktu empat puluh menit hingga jam keberangkatan. Saya baru akan tiba pukul 16.40.Â
Berulangkali ponsel saya berdering. membuat saya merasa khawatir akan tertinggal pesawat. Kalau tertinggal bus, masih bisa dihentikan dengan bertepuk tangan atau berteriak atau dengan cara lain. Pasti busnya berhenti. Bagaimana dengan pesawat? Tidak mungkin pramugari masih membukakan pintu, ketika Sang Pilot memerintahkan, "Closse the door!"
Porter bandara yang baik hati. Ia telah melakukan booked seat untuk saya. Sehingga saya sudah tercatat sebagai penumpang yang akan berangkat. Salah satu pertimbangan manajemen maskapai penerbangan untuk belum memberangkatkan pesawat, apabila terdapat penumpang yang belum duduk di seat pesawat.
Saya tidak mengenal porter bandara tersebut. Demikian pula sebaliknya. Tetapi, mengapa dia melakukan booked seat untuk saya? Siapa yang menyuruhnya?Â
Pembaca yang budiman! Anda percaya hukum ketertarikan di alam ini? Mudahkanlah urusan orang, sekecil apapun urusan itu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H