Mohon tunggu...
Sofyan Fajri
Sofyan Fajri Mohon Tunggu... -

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Didikan Pendidikan Matematika Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Kok Cengeng

8 April 2014   08:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah modal terpenting untuk menyongsong masa depan setiap manusia. Dengan pendidikan masa depan kita akan lebih terarah sedangkan tanpa pendidikan masa depan kita akan sedikit samar dan sulit. Salah satu penunjang kita untuk mendapatkan penddikan adalah peran serta seorang pendidik atau yang lebih sering kita kenal sebagai guru.

Guru amat berperan dalam pendidikan karena dari seorang guru lah kita mendapat pendidikan. Dari guru juga kita melihat dan meniru perilakunyatanpa mengenal apa yang disampaikan atau diucapkan guru itu salah atau benar. Seorang guru benar-benar menjadi panutan seorang pelajar. Dari itulah seorang guru harus memiliki sikap dan tabiat yang baik serta menanamkan rasa sabar dalam dirinya. Seorang guru juga dapat merubah perilaku seseorang ke arah yang lebih baik. Contohnya, seorang murid yang nakal berubah menjadi murid yang baik berkat bimbingan seorang guru. Contoh-contoh seperti itu sering bahkan banyak dijumpai pada zaman dulu. Tapi di jaman modern seperti sekarang ini nampaknya seorang guru sudah tidak lagi menjadi panutan. Kenapa, karena di zaman sekarang banyak kita jumpai guru malah lebih nakal dari muridnya. Kasus-kasus kenakalan remaja cenderung banyak peran serta guru didalamnya.

Perilaku serta sikap seorang pelajar sekarang ini menjadi sorotan tekait menurunnya moral serta perilaku pelajar. Jika kita jeli dalam melihat situasi pendidikan di Indonesia serta moral pendidikan pelajar-pelajar saat ini, tentu kita dapat menilai betapa bruknya moral-moral pelajar saat ini. Memang tidak semuanya, tapi oknum-uknum pelajar yang seperti itu jelas merusak moral pendidikan bangsa. Pertanyaannya adalah ini salah siapa, apakah pelajar ataukah seorang guru. Tentu kita tidak begitu saja dapat menentukan ini salah pelajar atau ini adalah salah seorang guru atau mungkin ini adalah salah keduanya, kita tidak tahu persisnya. Namun jika kita fokuskan pada satu permasalan maka kita akan dapatkan ini adalah salah satu kelalaian seorang pendidik dalam mendidik pelajar.

Guru atau pendidik jelas memiliki andil besar dalam terbentuknya moral pelajar disamping pelajar itu sendiri. Jadi seorang guru haruslah memiliki sikap serta mental yang kuat dalam mendidik pelajar. Jika guru tidak memiliki mental dan sikap yang profesional, maka ini akan berdampak pada pendidikan seorang pelajar. Contohnya adalah seorang guru yang tidak masuk kelas karena malas dengan siswa-siswi pada kelas itu yang mayoritas anak-anaknya nakal-nakal atau guru yang tidak masuk kelas karena pernah dijahili oleh anak-anak kelas tersebut atau guru yang tidak masuk kelas karena takut, pasalnya anak-anak pada kelas tersebut sangat kritis. Banyak sekali masalah-masalah terkait seorang guru yang sebenarnya sangat tidak layak untuk dipermasalahkan, tapi masalah-masalah sepele seperti itu masih banyak dijumpai di sekolah-sekolah. Dari survey yang saya lakukan kepada pelajar tingkat SMA, 3 dari 5 siswa mengeluhkan bahwa ada guru yang pada saat ada jam mengajar di kelas lain ada, tetapi saat jam pelajaran di kelas mereka guru itu tidak masuk. Lebih lanjut saya berbincang dengan salah satu siswa yang berada di kelas yang dapat dikatakan harus memiliki mental baja untuk mengajar di kelas itu. Siswa itu mengatakan bahwa kebanyakan guru enggan masuk ke kelas mereka karena anak-anak di kelas itu nakal-nakal dan selalu ribut saat pelajaran berlangsung. Dari pernyataan tersebut dapat kita ambil persepsi bahwa anak-anak dalam kelas itu belum siap untuk belajar. Mereka masih perlu rangsangan agar mereka mau untuk belajar. Maka tugas seorang guru adalah memberikan motivasi terlebih dahulu kepada pelajar tentang arti pentingnya belajar untuk masa depan mereka kelak, bukan malah pergi meninggalkan kelas karena malas dengan kondisi kelas yang sangat tidak kondusif. Justru situasi seperti ini adalah tantangan bagi seorang guru. Sudah profesionalkah ia dalam mengajar atau sudah pantaskah ia untuk mnjadi seorang guru, karena tugas seorang guru sangatlah tidak mudah. Seorang guru harus siap dengan segala kondisi serta situasi dalam proses pembelajaran serta pendidikan. Tidak ada kata malas untuk mengajar. Tidak ada kata malas dalam mendidik. Tidak ada kata menyerah dalam membimbing. Jadi guru kok cengeng ! ! !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun