Mohon tunggu...
Sofyan Ahmad
Sofyan Ahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator

Administrator | Khoirunnas anfa'uhum linnas. twitter || @sofyan_ahmadd Ig || @sofyann_ahmadd

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sambut Ramadhan, Warga di Ponorogo Gelar Tradisi Megengan

22 Maret 2023   20:34 Diperbarui: 22 Maret 2023   20:35 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponorogo - Sudah tidak lama lagi akan memasuki bulan Ramadhan. Sebagai umat Islam sudah barang tentu akan melaksanakan ibadah puasa, sholat tarawih, dan ibadah lainnya. 

Di beberapa daerah akan menyambut dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah melakukan tradisi Megengan atau bisa disebut juga Megeng Poso (Puasa) untuk menyambut bulan puasa.

Megeng yang berarti mengagungkan dan Poso berarti puasa. Sehingga Megeng Poso mempunyai pengertian Mengagungkan bulan puasa Ramadhan. Karena bulan suci Ramadhan merupakan satu dari sekian bulan mulia.

Sebelum melaksanakan Megengan, biasanya pada sore harinya masyarakat melakukan ziarah kubur untuk mendoakan para leluhur. Menabur bunga sembari berdoa kepada ahli kubur yang telah mendahului menghadap sang khalik.

Selain itu, pada malam harinya membawa sodaqohan berupa makanan (sego berkat) untuk di bawa ke masjid atau mushola. Selanjutnya pembacaan tahlil, dzikir, sholawat, dan didoakan oleh kyai atau tokoh agama agar mendapat keberkahan. 

Tidak ketinggalan dalam Sego Berkat terdapat kue Apem yang berbahan dasar tepung beras. Apem merupakan simbol permohonan maaf. Berasal dari bahasa Arab, dari kata 'Afuwwun artinya permohonan maaf.

Memohon agar diberi kelancaran sekaligus rasa syukur karena masih dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah.

Seperti yang dilakukan jamaah mushola Baitul Khirom Mangunan, desa Tulung, kecamatan Sampung, kabupaten Ponorogo, malam ini, Rabu, (22/03/2023).

"Ing mriki mangga kita ngunjukaken puji syukur wonten ngarsanipun Gusti Allah SWT. Keranten taksih saget dipertemukan ing wulan suci Ramadhan," kata, bapak Suprayitno, tokoh agama setempat.

"Kita ngemut-ngemut dawuhipun para ulama bilih bulan Ramadhan yaiku salah setunggale bulan ingkang mulia. Mangga kita sami nindakake ibadah ing wulan punika kanthi sae lan mugio kita sami pikantuk Rahmatipun Gusti Allah SWT," paparnya malam ini.

Para jamaah melaksanakan tradisi Megengan di mushola setempat sebagai wujud rasa syukur atas dipertemukan dengan bulan yang penuh ampunan. Dan dapat menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan mendapat ridho dari Allah SWT.

Untuk diketahui, sesuai dengan keputusan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melalui sidang Isbat memutuskan bahwa 1 Ramadan 1444 Hijriyah bertepatan hari Kamis, tanggal 23 Maret 2023 Masehi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun