Pada dinding sebelah kanan pintu masuk terpampang foto Jenderal Soedirman saat di tandu ketika sedang sakit.
•Bangunan bagian belakang
Sebelum kita menuju rumah bagian belakang. Para wisatawan akan melewati lorong di sebelah kanan. Tempat ini merupakan Pawonan (red. Dapur). Di ruangan ini kita kembali terfokus pada foto Jenderal Soedirman yang sedang ditandu ketika menuju ke Jogjakarta. Tidak jauh lagi terdapat foto sang Jenderal Soedirman bersama APRI dengan keluarga Karso Soemito dan juga masyarakat kampung Sobo.
Bangunan yang berlantai tanah ini terdapat sebuah meja bundar dan tiga kursi. Pawonan itu juga terdapat peralatan rumah tangga seperti dandang, kukusan, wajan, gentong, jebor bathok kelapa, cangkir, mangkuk, tampah, tledok, layah, uleg-uleg, enthong, pithi, dan kuwali.
Di dapur ini keluarga Karso Soemito dengan penuh kasih menyiapkan makanan sang jenderal beserta pasukan gerilya.
2. Lokasi Persinggahan Sang Jenderal
Tempat persinggahan Jenderal Soedirman berada di kampung Sobo RT 01 / RW 10, dukuh Menur, desa Pakis Baru, kecamatan Nawangan, Pacitan. Rumah itu milik Karso Soemito yang saat itu menjabat Kabayan desa setempat. Hingga akhirnya dijadikan markas komando Gerilya APRI.
3. Wawancara dengan Juru kunci dan Pelihara rumah sejarah Markas Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman
Ditemui di sela-sela kesibukannya merawat tempat bersejarah siang itu, Mas Setiawan menyampaikan beberapa hal terkait rumah yang menjadi markas gerilya Jenderal Soedirman.
"Ini sudah pernah direnovasi mas, bahan-bahan sangking beling sampun digantos. Dinding-dinding sudah digantos. Atapnya genteng-genteng sudah tidak layak. Untuk gedek dan posisi rumah masih seperti yang dulu (asli)," katanya, dengan bahasa Jawa.
"Kalau ada kerusakan tidak berani langsung memperbaiki. Kalau memperbaiki harus lapor terlebih dahulu ke BPCB. Setiap bulan di cek terus. Renovasi harus sesuai prosedur dari BPCB Jawa Timur," ungkapnya dengan ramah.