Mohon tunggu...
Sofyan Ahmad
Sofyan Ahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator

Administrator | Khoirunnas anfa'uhum linnas. twitter || @sofyan_ahmadd Ig || @sofyann_ahmadd

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Candi Cetho, Situs Cagar Budaya di Lereng Gunung Lawu yang akan Nilai Sejarah

13 Desember 2022   10:31 Diperbarui: 13 Desember 2022   10:36 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tahun baru 2023 sudah di depan mata. Nah, jika Anda akan berlibur di penghujung tahun 2022. Wisata yang satu ini bisa menjadi salah satu destinasi pilihan. 

Ya, Candi Cetho. Candi Cetho terletak di dukuh Cetho, desa Gumeng, kecamatan Jenawi, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi yang berada di lereng gunung Lawu bagian barat ini memiliki ketinggian lebih kurang 1496 mdpl.

Sebelum tiba di wisata Cagar Budaya Situs Candi Cetho, para wisatawan akan melewati jalan khas pegunungan yang berkelok dan naik turun. Selama perjalanan akan disuguhkan dengan hamparan perkebunan teh Kemuning Ngargoyoso.

Sesampainya tiba di tempat parkiran, wisatawan bisa membeli tiket masuk ke Candi Cetho. Selain itu, para pengunjung  harus mentaati tata tertib yang berlaku. Salah satunya memakai kain Kampuh yang diikatkan di pinggang.

Setelah menaiki beberapa undagan, tibalah di pintu gapura masuk. Wisatawan akan disuguhkan dengan  pemandangan yang indah. Udara dingin khas pegunungan semakin betah untuk berlama-lama menikmati Cagar Budaya Situs Candi Cetho. 

Keunikan Candi Cetho yakni memiliki kontruksi bangunan yang berundak. Mulai bagian terbawah (barat) sampai ke atas (timur). Pada bagian timur ini merupakan letak Candi Mandala atau Candi Induk.

Berdasarkan papan informasi di lokasi situs. Candi Cetho ditemukan pada tahun 1842 oleh Van der Vlis. Selanjutnya, pada tahun 1928 dinas Purbakala Hindia Belanda kala itu melakukan penelitian, penggalian (ekskavasi), dan rekonstruksi.

Berdirinya candi ini, didirikan pada tahun 1451 Masehi atau 1373 saka. Hal ini berdasarkan candrasengkala yang terdapat pada relief binatang di situs Candi Cetho.

Selain itu, merujuk pada papan informasi di lokasi Cagar Budaya Situs Candi Cetho. Candi ini diperkirakan pendiriannya pada abad XV. Berdasarkan sengkalan angka tahun yang terdapat pada gapura teras VII yang berbunyi "goh wiku hanahut iku" atau 1397 Saka/ 1475 Masehi.

(Candi utama/Mandala di situs Candi Cetho) Dokpri
(Candi utama/Mandala di situs Candi Cetho) Dokpri

Candi Cetho sampai saat ini masih digunakan untuk ruwatan (pembebasan) dan masih digunakan umat agama Hindu untuk beribadah. Hal ini dikaitkan dengan cerita Sudamala seperti yang terdapat pada Candi Sukuh.

Untuk diketahui, jam buka untuk pengunjung mulai pukul 07.00 - 17.00 wib.

Candi yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Kebudayaan Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah ini sangat rekomended untuk dijadikan wisata edukasi, khususnya bagi pelajar atau mahasiswa. Karena menyuguhkan nilai-nilai sejarah peradaban Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun