Sampung. Tanah purba di ujung barat laut Ponorogo. Mengapa saya katakan tanah purba. Ya, karena di daerah ini terdapat situs Purbakala Gua Lowo Sampung. Dahulu terdapat peradaban besar, yakni Gua Lowo yang pernah dihuni manusia purba pada zaman mesolithikum.
Selain dikenal tanah purba, Sampung juga terdapat pertambangan batu gamping yang beroperasi sejak zaman Belanda. Karena sudah tidak memberi pemasukan daerah, maka pemerintah daerah setempat mengalihkannya yang semula izin operasional pertambangan menjadi tempat wisata. Rencananya Pemerintah Kabupaten (pemkab) Ponorogo akan membangun Monumen Reog dan Museum Peradaban. Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko, SE., MM mengatakan, "untuk peletakan batu pertama dilakukan pada bulan Agustus 2022," kata kang Giri sapaan akrabnya, seperti pemaparannya di berbagai media.
Monumen Reog yang akan dibuat dari bahan tembaga ini diperkirakan memiliki ketinggian 126 meter atau lebih tinggi dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Badung, Bali. Selain itu juga dilengkapi dengan Museum Peradaban yang menceritakan sejarah Reog dan berdirinya Kabupaten Ponorogo, yang dahulu bernama Wengker itu.
Menurut saya, daerah Gunung Gamping Sampung ini memiliki letak yang strategis, dekat dengan perkantoran desa dan pusat kecamatan Sampung, pasar Sampung, Polsek dan Koramil Sampung. Selain itu, dilalui jalur alternatif Ponorogo - Wonogiri dan jalur alternatif Ponorogo (Sampung) - Magetan (Parang) via hutan jati (alas) Sampung yang biasa dilalui wisatawan ke telaga Sarangan ataupun ke Tawangmangu. Adapun transportasi umum yang melewati daerah ini ialah bus DAMRI perintis dengan rute terminal Seloaji - Pohijo, Sampung yang biasa lewat pada pagi dan sore hari.
Dengan adanya pembangunan multiyears ini tentunya dibutuhkan kerjasama dan dukungan dari semua stakeholder terkait. Sehingga Monumen Reog dan Museum Peradaban yang bakal menjadi ikoniknya Ponorogo ini, memberikan dampak positif bagi masyarakat Ponorogo, terkhusus pada bidang ekonomi dan wisata edukasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H