"Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. al-Bayyinah: 5)
Menurut Ibrahim Bafadhol, dalam konteks hubungan dengan Rabb-nya manusia adalah hamba Allah. Sedangkan dalam konteks hubungan dengan alam semesta (kaun) ia adalah khalifah.
Khalifah atau pemimpin menjadi salah satu peran manusia di dunia ini. Peran itu di sandang karena manusia adalah makhluk yang diberikan akal dan hati tidak hanya nafsu saja. Dengan akal manusia dapat berpikir, berinovasi, berkreasi dengan tujuan mengubah suatu keadaan yang lebih baik. Tugas manusia sebagai khalifah untuk memakmurkan kehidupan dunia, memberikan kemaslahatan dan kedamaian. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqorah ayat 30:
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Tanggapan para malaikat ketika Allh Subhnahu wa Ta'la hendak menciptakan manusia sebagai khalifah. Para malaikat mempertanyakan kenapa Allh Subhnahu wa Ta'la hendak menjadikan makhluk yang akan membuat kerusakan dan pertumpahan darah sedang para malaikat senantiasa bertasbih dan mensucikanNya. Maka dijawab oleh Allh Subhnahu wa Ta'la sendiri bahwa Dia (Allah) lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh makhluk ciptaaaNya. Ketika Allh Subhnahu wa Ta'la memberikan kepercayaan kepada kita sebagai khalifah di muka bumi maka ini menjadi amanah yang harus kita jalankan. Amanah itu akan terlaksana dengan baik selama mengikuti petunjuk dari Allh Subhnahu wa Ta'la. Tidak akan ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak akan bersedih hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H