Sebelum pertandingan digelar, ramai para pengamat berbicara tentang peluang Lionel Messi mengangkat tropi untuk Argentina. Nostalgia 1986 Â itu tidak berlebihan mengingat skuad Argentina saat ini menempati peringkat FIFA ketiga di bawah Brasil dan Belgia. Hampir tak ada perbincangan tentang peluang Arab Saudi bahkan hujan gol untuk kemenangan Messi dkk diprediksikan dengan penuh optimisme.
Babak pertama seolah membenarkan prediksi itu. Gol Pinalti Lionel Messi terjadi sangat mudah. Tidak terlalu keras tendangannya dan kiper terkecoh. Satu kosong untuk Argentina seakan membuka keran gol-gol berikutnya. Benar saja. Dua gol lain tercipta di babak pertama. Namun VAR menyatakan tidak sah. Arab Saudi semakin nyaman bertahan termasuk dengan perangkat offsidenya.
Lalu babak kedua berlangsung. Dua gol spektakuler dalam durasi enam menit di awal babak dua mengubah jalannya pertandingan. Argentina panik. Serangan bertubi-tubi tetap berhasil digagalkan oleh solidnya pertahanan Arab Saudi. Hingga peluit babak kedua ditiup skor 1-2 tak berubah untuk kemenangan Arab Saudi.
Euforia berlanjut. Bukan hanya di Arab Saudi tetapi di seluruh Jazirah Arab hingga seluruh Asia. Raja Salman secara khusus merayakan kemenangan ini dengan mengumumkan hari libur Nasional pada Rabu 23 November 2022.
Tentu hasil ini belum memprediksikan segalanya. Arab Saudi belum tentu lolos fase grup. Ada laga melawan Meksiko dan Polandia yang juga tak mudah ditundukkan. Demikian pula Argentina masih berpeluang bangkit dari kejatuhan di laga awal itu.
Bagaimanapun, laga Argentina vs Arab Saudi membenarkan slogan bahwa bola itu bundar. Setiap pertandingan menyimpan hasil yang tak mudah dirumuskan. Siapakah yang berhasil lolos? Tunggu saja pertandingan berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H