Mohon tunggu...
Sofwan harun
Sofwan harun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berdomisili di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Cerdas untuk Pengambilan Keputusan Individu yang Efekktif di Organisasi

2 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   18:06 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengambilan keputusan dapat dipahami sebagai hasil dari suatu proses mental atau kognitif yang membawa individu atau kelompok untuk memilih suatu jalur tindakan dari berbagai alternatif yang ada. Setiap langkah dalam pengambilan keputusan berujung pada pemilihan satu opsi final yang dianggap terbaik. Dalam konteks organisasi, pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan dan penetapan alternatif sebagai respons terhadap masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, pemecahan masalah yang efektif harus didasarkan pada pemilihan alternatif yang paling rasional dan terbaik di antara opsi-opsi yang tersedia demi mencapai solusi yang optimal.

Rivai & Mulyadi (dalam Candra) menegaskan bahwa teori pengambilan keputusan klasik berasumsi bahwa setiap keputusan harus diambil secara sepenuhnya rasional. Proses pengambilan keputusan menurut teori ini terdiri dari beberapa langkah yang sistematis, yaitu: mengenali masalah yang dihadapi, menetapkan tujuan dan sasaran hasil yang jelas, menghasilkan semua alternatif yang mungkin, mempertimbangkan konsekuensi dari setiap alternatif, mengevaluasi semua alternatif yang ada, memilih alternatif terbaik yang dapat memaksimalkan tujuan dan hasil yang diinginkan, dan akhirnya, keputusan yang dipilih diterapkan dan dievaluasi hasilnya.

Meskipun mengikuti langkah-langkah dalam model pembuatan keputusan yang rasional dapat memperbaiki kualitas keputusan, seorang pengambil keputusan juga memerlukan kreativitas. Kreativitas ini melibatkan kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru yang berguna dan inovatif. Ide-ide tersebut harus berbeda dari solusi yang telah diterapkan sebelumnya, namun tetap relevan dan sesuai dengan masalah yang dihadapi atau peluang yang muncul. Dengan menggabungkan rasionalitas dan kreativitas, pengambil keputusan dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif, adaptif, dan mampu memberikan dampak yang positif dalam menghadapi tantangan yang ada.

Dua komponen utama dalam model kreativitas adalah: pertama, ekspertise (keahlian), yang merupakan dasar dari setiap pekerjaan kreatif. Keahlian ini mencakup kemampuan, pengetahuan, pengalaman, dan kecakapan yang dimiliki individu. Sebagai contoh, Quentin Tarantino, seorang penulis, produser, dan sutradara film, menghabiskan masa mudanya bekerja di toko penyewaan video, yang memperkaya pengetahuannya tentang film. Kedua, keterampilan berpikir kreatif, yang mencakup karakteristik kepribadian yang mendukung kreativitas. Ini juga melibatkan kemampuan untuk menggunakan analogi dan bakat untuk melihat hal-hal biasa dari sudut pandang yang baru dan berbeda, menciptakan ide-ide segar yang inovatif.

Natizah; Kreativitas memungkinkan pembuat keputusan untuk menilai dan memahami masalah dengan lebih mendalam, serta melihat aspek-aspek yang mungkin terlewatkan oleh orang lain. Melalui kreativitas, mereka dapat mengidentifikasi masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda, yang memungkinkan solusi yang lebih inovatif. Nilai paling signifikan dari kreativitas adalah kemampuannya membantu pembuat keputusan untuk mengenali semua alternatif yang mungkin tersedia, termasuk alternatif-alternatif yang belum jelas atau belum terpikirkan sebelumnya. Dengan pendekatan ini, kreativitas meningkatkan kemungkinan menemukan solusi yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan serta situasi yang dihadapi

*Catatan:

Tulisan ini, disarikan dari bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Organisasi Part 14 Dosen Pengampu Prof. Dr. H. A. Rusdiana, M.M

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun