Secara bahasa, tazkiyatun nafs dibagi menjadi dua kata yaitu zakka dan al nafs. Zakka mempunyai arti pembersihan, penyucian, sedangkan tazkiyah berarti membersihkan sesuatu yang bersifat kotor. Al nafs adalah jiwa, yaitu jiwa yang bersifat lembut. Secara istilah tazkiyatun nafs diartikan sebagai proses penjernihan atau pembeningan hati agar tembus cahaya allah. Sedangkan menurut imam al ghazali adalah upaya penyucian jiwa seorang hamba agar terhindar dari sifat tercela. Akan tetapi beberapa ulama berpendapat: Menurut Abul Qasim Husain bin Muhammad, beliau mengatakan bahwa Tazkiyatun Nafs adalah upaya manusia untuk mensucikan jiwa dan dirinya, sehingga ia mempunyai sifat terpuji pada dirinya di dunia tentunya dan kelak di akhirat mendapatkan pahala dan balasan yang besar. Syeikh Sa’id Hawwa menjelaskan bahwa Tazkiyatun nafs adalah salah satu tugas utama para rasul, ia merupakan tujuan yang dicapai oleh orang-orang bertaqwa.
Mengapa seseorang perlu untuk melakukan tazkiyatun nafs? karena jiwa yang kotor dan banyak dosa perlu dibersihkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jiwa yang kotor melahirkan perasan yang tidak tenang, gelisah, dan ruhani yang tertutup dari Allah. Ketika seseorang baru menyadari dosanya mereka akan ingat kepada Allah dengan mengucapkan kalimat istigfar yang memiliki kekuatan untuk menenangkan jiwa dan pikiran dengan kesungguhan hati bahwa ia menyesali perbuatan dosa yang selama ini dilakukan.
Upaya penyucian jiwa atau tazkiyatun nafs merupakan aspek batin yang diyakini dengan hati dan dilakukan dengan perbuatan-perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tazkiyatun Nafs berhubungan erat dengan usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hakikatnya allah tidak dapat didekati oleh seseorang yang jiwanya tidak suci karena Allah maha suci.
Dasar tazkiyatun nafs telah disebutkan Allah dalam Al Qur’an surat Ali-Imraanayat 164 sebagai berikut: “Sungguh Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mensucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur-an) dan Al Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali-‘Imraan: 164). Makna firman Allah “menyucikan (jiwa) mereka” adalah membersihkan mereka dari keburukan akhlak, kotoran jiwa serta penyakit hati lainnya yang menjauhkan diri dari Allah SWT.
Tujuan tazkiyatun nafs yaitu untuk membersihkan jiwa dari segala kotoran dan penyakit hati dengan cara taqarrub ilallah yaitu melakukan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tazkiyatun nafs juga bertujuan untuk membentuk akhlak manusia menjadi lebih baik dan terbebas dari segala akhlak tercela.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H