Mohon tunggu...
Sofwah Maulidi
Sofwah Maulidi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Hobi Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Taken

2 Oktober 2022   13:34 Diperbarui: 2 Oktober 2022   13:45 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini berjudul Taken dan bergenre action.

Fakta lain yang lebih menarik yaitu film ini rilis di 3 negara yaitu Prancis, Australia, dan Amerika Serikat serta 3 bahasa yang berbeda digunakan dalam film ini yaitu Inggris, Prancis, Albenia.

Film yang diangkat dari sebuah novel karya Luc Besson dan Robert Mark kamen. Kemudian di film kan oleh sutradara Pierre Morel dan produser Luc Besson pada tahun 2008.

Film Taken bercerita tentang seorang mantan anggota CIA yang berusaha merebut anaknya yang diculik oleh komplota sindikat perdagangan manusia di albania.

Bryan Mills merupakan pasukan khusus negara dan mempunyai anak yang bernama Kim Mills dari mantan istrinya yang bernama Lenie atau Lenore. Mereka bercerai karena kesibukan Bryan menjadi anggota CIA.

Pada saat Kim berusia 17 tahun, dia meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke paris dengan seorang temannya. Bryan sangat khawatir karena putrinya yang belum mengenal dunia luar akan pergi jauh tanpa pengawasan orang dewasa. Rasa khawatir Bryan tambah kuat saat tahu putrinya tidak hanya ke Paris melainkan mengikuti music tour ke daerah-daerah Eropa. Dan firasat Bryan pun tidak melesat, saat putrinya sampai di Paris teryata sudah dijadikan target kejahatan.

Saat Kim turun dari bandara di Paris ada seseorang yang menawarkan bantuan berupa mobil tumpangan dengan dalih bahwa taxi di area sekitar bandara itu mahal. Nama orang itu adalah Peter, Kim dan Amanda tidak mengetahui niat buruk dari si peter. Setelah diantar oleh Peter ke alamat apartemen yang ditinggali oleh Kim dan Amanda. 

Peter menelepon seseorang dan tidak lama kemudian beberapa penjahat datang di apartemen mereka dan menyergap serta menculik mereka berdua.

Telepon genggam yang dibawa Kim masih tersambung ke Ayahnya, setelah mendengar anaknya menjerit Bryan langsung segera menyuruh anaknya untuk memberi ciri-ciri dari penjahat. Tak lama sambungan telepon pun terputus.

Dua hari setelah sampainya kim di Paris, Bryan menyusul untuk menyelamatkan putrinya yang sudah diculik oleh komplotan sindikat perdagangan manusia khususnya wanita yang cantik dan muda.

Usaha Bryan untuk mengejar penculik gagal dan akhirnya menemui rekan lamanya yang merupakan mantan anggota intelejen paris yaitu Jean Claude Pitrel.

Berbagai pemberontakan pun Bryan lakukan demi menemukan putrinya. Dan Bryan mendapatkan informasi dari salah satu wanita yang sudah di rumah prostitusi saat Bryan menerobos masuk, bahwa putrinya sudah dibeli dengan harga yang sangat mahal.

Keesokan harinya Bryan menemui Jean Cloude dan mengancam keluarganya jika tidak diberitahu keberadaan bos dari perdagangan manusia ini dan Bryan pun menembak istri Jean kemudian dia menyerah dan memberitahu keberadaan Patrie Saint Claire.

Akhirnya Bryan pun menemukan putrinya yang sudah terjual oleh seorang pemuda yang bernama Ali. Di saat itu Bryan sempat tertangkap oleh anak buah Saint Claire dan berhasil lolos. Kemudian Bryan kembali mencari putrinya yang dibawa oleh lelaki tua. Segera Bryan menyelamatkan putrinya kemudia membawa kembali Kim kepada Ibu dan Ayah tirinya.

Pelajaran yang terkandung dalam film ini adalah seorang ayah akan melakukan segala hal demi kebahagiaan dan keselamatan anaknya. Walaupun dilahirkan dari seorang ibu tapi percayalan ayah adalah orang pertama yang akan maju untuk melindungi anaknya.

Alasan saya memilih film ini adalah sebagai bentuk mensyukuri betapa besar nya kasih sayang kedua orang tua kita, walaupun sudah terjadi keretakan di dalam rumah tangga anak tetaplah nomer 1 dan kasih sayang orang tua tidak pernah terputus sampai kapan pun itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun