Mohon tunggu...
Sofjan Rangkuti
Sofjan Rangkuti Mohon Tunggu... -

Apik tenan lakone

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Siapa yang Memanfaatkan Isu Jangan Menshalatkan Jenazah? yang Pasti Bukan Anies-Sandi

13 Maret 2017   12:43 Diperbarui: 13 Maret 2017   22:00 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu-isu sensitif di masyarakat pasti akan menjadi bancakan dalam momen Pilkada. Padahal pada hari-hari biasa, persoalan rakyat yang sangat mendasar pun diabaikan. Beberapa isu sensitif yang sekarang tengah mencuat adalah fenomena keengganan mensholatkan pendukung Ahok-Djarot yang meninggal dunia.

Isu ini lantas menyeruak dan menjadi headline di berbagai media. Pristiwa tersebut kemudian dikait-kaitkan dengan lawan Ahok-Djarot, yakni Anies-Sandi. Anies-Sandi dinilai seolah-olah membiarkan para pendukungnya yang memasang spanduk di beberapa masjid yang berisikan tolakan menyolatkan para pendukung Ahok-Djarot.

Isu semacam ini tentu saja patut menjadi perhatian kita bersama, bahkan sudah selayaknya dilawan. Namun, isu ini juga tidak boleh dipolitisasi oleh para calon dan pendukungnya, baik untuk Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi. Sebab, apa yang dipolitisasi dalam kasus ini bukan persoalan yang layak untuk didegradasi keberadaannya. Ini adalah persoalan orang yang meninggal dunia.

Masyarakat timur seperti Indonesia, punya perlakuan istimewa bagi jenazah atau tubuh orang yang meninggal dunia. Karena itu, semua pihak harus berhenti memanfaatkan isu ini hanya untuk meraih kekuasaan di Jakarta.

Sayangnya, para pendukung Ahok-Djarot hari ini malah mencoba mempolitisasi isu ini. Mereka menjadikannya sebagai isu untuk menyudutkan Anies-Sandi, padahal tidak ada hubungannya sama sekali. Karena itu, yang memancing di air keruh, pada dasarnya bukanlah pendukung Anis-Sandi. Malah, mereka justru yang dirugikan karena seolah-olah dianggap orang-orang yang tidak manusiawi.

Terlalu berlebihan untuk menganggap Anies-Sandi memprovokasi masyarakat untuk melakukan hal seperti itu. Anies-Sandi yang bahkan gaya bicaranya pun sangat dijaga untuk tidak menyakiti orang lain, tidak mungkin memanfaatkan isu-isu semacam ini. Anies-Sandi tidak pernah merasa diuntungkan dengan isu-isu SARA. Sebaliknya, mereka justru mengalami kerugian sangat besar, baik secara personal maupun politik. Banyak yang membenci mereka karena didukung oleh kelompok-kelompok Islam, padahal itu sangat wajar dalam iklim pemilihan langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun