Sistem irigasi cocok digunakan atau diterapkan untuk lahan kering, berpasir, berbatu, dan kondisi tanah tanah yang sulit didatarkan (Brotohadiparinggo et al., 2020). Â Irigasi dengan menggunakan sistem perpipaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, namun sistem perpipaan membutuhkan perencanaan yang tepat untuk menghindari atau meminimalisirkan kegagalan dalam sistemnya dan berujung pada pengeluaran modal, jika sistem struktur pipa dan faktor kendalanya (tekanan air dan kecepatan) dapat diketahui, maka desain yang optimal dapat diwujudkan dalam bentuk diameter pipa yang meminimalkan biaya total.
  Namun demikian, untuk mengatasi permasalahan di lahan berpasir yaitu dengan menambahkan tanah subur di atas lahan marjinal tersebut dengan ketebalan tertentu misalnya 1 m untuk tanaman perkebunan seperti tanaman karet. Teknik ini memiliki kelemahan yaitu memakan banyak biaya di awal reklamasi.
Penulis:
Cahya P. Inayah, Sofyan Zulkarnain, Flagadantra C. Shindu, Nabila G. Rindarti, Ayudya A. Putri, dan Sundahri.
Korespondensi:
sundahri.faperta@unej.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H