Mahasiswa KKN Kembali Berulah, Begini Etika Saat Menginjakkan Kaki di Tanah Orang

Sebulan yang lalu jagat media sosial diramaikan dengan mahasiswa KKN diusir warga gegara menyindir minimnya fasilitas desa. Kini kasus serupa kembali terjadi, tepatnya di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Seorang mahasiswa KKN diusir warga kampung karena bersikap tidak sopan. Dalam kontennya ia mengatakan kalau tidak ada wanita yang cantik di desa tersebut. Video ini menyebar pesat, yang kemudian menimbulkan kegaduhan serta rasa tersinggung yang dialami warga desa.

Imbas dari konten tersebut, ia pun diusir dari tempat pengabdiannya. Meskipun ia telah berulang kali melayangkan permintaan maaf, dalam video yang lain ia tetap dipulangkan. 

Baca juga: Refleksi Diri Perempuan di Usia 27 Tahun, Pernahkah Kalian Begini?

Mengutip dari liputan6.com, pihak kampus telah bertemu dengan Kepala Desa, Camat, dan Kesbangpol setempat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mahasiswa tersebut menarik diri dari aktivitas KKN, pihak kampus menyatakan ia akan diberikan tugas pengganti KKN.

Untuk mengantisipasi kasus seperti ini terjadi lagi, mari kita kenali bagaimana menerapkan etika saat hendak KKN.

Bersilaturahmi Kepada Pemerintah Setempat

Beberapa kampus memiliki kebijakan yang berbeda mengenai lokasi KKN. Ada yang ditunjuk langsung oleh kampus, ada juga yang menyerahkan sepenuhnya kepada mahasiswa untuk memilih sendiri lokasi KKN. Terlepas dari itu, sangat perlu kiranya untuk datang bersilaturahmi ke pemerintahan desa. Memperkenalkan diri, memberitahukan maksud dan tujuan, juga meminta izin agar diperkenankan melakukan pengabdian di lokasi tersebut. 

Biasanya, dalam proses silaturahmi ini pihak desa akan menanyakan secara singkat tentang proker KKN. Sebab itu sebaiknya proker KKN dibuat jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan KKN tiba.

Baca juga: Angin Segar dari Mahkamah Agung: SEMA Larang Kawin Beda Agama

Bersikap sopan dan ramah kepada warga

Dalam kurun waktu tertentu, kita akan tinggal dan menetap di lokasi pengabdian. Layaknya di desa sendiri, kita akan hidup berdampingan dengan warga desa, termasuk rekan satu tim KKN. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga sopan santun dan etika.

Dalam menjalankan proker yang sudah disusun tentu kita akan membutuhkan bantuan warga sekitar, oleh karenanya kita dianjurkan untuk bersosialisasi dan membaur bersama warga.

Menjaga kesopanan dalam berbicara juga tak kalah penting. Jika melihat dua kasus viral di atas, kiranya cukup bagi kita untuk dijadikan sebagai pelajaran agar lebih berhati-hati dalam berbicara. Menjalin komunikasi yang baik dengan warga desa akan membawa keberuntungan tersendiri untuk kita. Jadi, tetap bersikap sopan dan ramah yaa...

Mengikuti Aturan dan Norma Yang Berlaku

Sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai tamu untuk menaati peraturan yang berlaku di lokasi KKN. Mengikuti aturan yang berlaku merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan kepada masyarakat desa yang telah mengizinkan kita untuk melakukan pengabdian di tempat tersebut.

Kita juga harus menjunjung tinggi norma dan adat istiadat setempat. Kita mungkin akan merasa kaget atas kebiasaan yang dijalani warga setempat, tetapi yang perlu pahami terlebih dahulu bahwa satu daerah dengan daerah lainnya memiliki norma berbeda. Sebab itu, dengan menjunjung tingga norma dan adat istiadat kita belajar beradaptasi dengan daerah yang sedang kita tinggali.

Menjaga Kebersihan Lingkungan

Mahasiswa KKN biasanya akan bertempat tinggal pada rumah salah satu warga. Sangat beruntung kiranya bagi mahasiswa KKN yang mendapat tempat tinggal terpisah dari orang yang memiliki rumah tersebut. Karena kita adalah tamu di sana, maka jagalah kebersihan lingkungan agar tetap sehat dan nyaman.