Mohon tunggu...
Sofi Silvia Damayanti
Sofi Silvia Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - I write what's on my mind

Hi, welcome to my world!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sertifikat Kesiapan Menikah: Cegah Stunting dan Minimalisir Kasus Broken Home

22 Mei 2023   19:09 Diperbarui: 22 Mei 2023   19:18 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka setuju bahwa seharusnya sertifikat kesiapan menikah bukan hanya untuk menguji kesehatan fisik calon pengantin, melainkan diperlukan juga bukti jumlah penghasilan calon pengantin agar kehidupan keluarga mereka tidak terpecah karena kondisi finansial yang buruk.

Selain itu, diperlukan juga tes psikologi untuk menguji kesiapan psikis calon pengantin, tentang bagaimana mereka menghadapi masalah yang mungkin muncul di tengah kehidupan rumah tangga mereka, hingga menguji kesiapan sistem parenting calon pengantin. Sebab memiliki anak bukan hanya tentang mengandung sembilan bulan dan melahirkan, tetapi juga memfasilitasi kebutuhannya, mendidik, dan menjamin kesehatan fisik dan psikisnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sertifikat kesiapan menikah yang mencakup ujian kesiapan psikologis calon pengantin, dapat menjadi kebijakan untuk mencegah stunting pada anak, dan kasus broken home yang nantinya akan berpengaruh pada pola pikir dan pola perilaku anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun