Mohon tunggu...
Sofisafaa
Sofisafaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Tokoh spesial, vokalis religi, penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Trend Selfharm

22 Juni 2024   09:15 Diperbarui: 22 Juni 2024   09:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selfharm merupakan suatu kebiasaan yang mendorong seseorang untuk menyakiti diri sendiri atau melukai diri dengan berbagai cara. Berberapa waktu yang lalu Selfharm telah menjadi topik trend dikalangan anak-anak muda khususnya pada kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama. Tindakan Selfharm sendiri memiliki berberapa bentuk dimana hal itu bisa dilakukan dengan benda tajam maupun dengan tangan kosong. Salah satu tindakan yang paling sering yaitu menyayat kulit bagian tangan menggunakan curter atau silet.


Penting kita tahu apabila suatu hal yang terus menerus dilakukan akan bisa menjadi sebuah kebiasaan. Dilihat dari berberapa artikel dimedia sosial ramai membicarakan terkait isu mengenai kekerasan. Namun, tidak pada oranglain melainkan pada tubuh mereka sendiri. kekerasan tersebut ditandai bekas luka dengan pola yang sama dan berulang. Mulai dari goresan, memar bekas gigitan dan juga terdapat bekas luka bakar. Meskipun terdengar sensitif, perilaku tersebut bisa dibilang merupakan sebuah obat bagi mereka. 

Mengapa? Karena mereka mempunyai alasan tertentu sampai tega melakukan kekerasan pada dirinya sendiri.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya Selfharm dikehidupan sehari-hari. Tujuanya pun berbeda-beda contohnya untuk mengatasi tekanan mental emosional mereka seperti rasa marah, stress, cemas, kesepian, dan putus asa. Mereka sering kali menjadikannya tindakan Selfham ini sebagai pelampiasan terhadap gejala dari masalah kesehatan mental yang lebih mendalam seperti riwayat trauma, masalah sosial, hingga gangguan mental. 

Tanpa kita tahu, kebanyakan anak muda melakukan tindakan ini karena mereka cenderung enggan bercerita mengenai masalah yang sedang mereka hadapi entah pada oranglain maupun pada keluarga mereka sendiri.


Setiap masalah pasti membutuhkan penanganan, mungkin sulit bagi kita mendeteksi orang yang suka melukai diri sendiri. Akan tetapi, hal seperti ini tetap perlu perhatian khusus serta pemahaman atau kesadaran bahwa betapa berharganya diri kita yang seharusnya tidak untuk dilukai. Dan dari tindakan Selfharm ini alangkah baiknya tetap harus didiskusikan terutama kepada orangtua, agar orangtua ikut memahami serta mewaspadai tindakan Selfharm yang dapat berpengaruh dalam perkembangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun