Selanjutnya, dia mulai melakukan hal-hal yang terlihat remeh tapi sangat bernilai, yakni:
Â
- Mendampingi anak istrinya sahur. Sehingga anak istrinya pun dibuat terpana atas hal tidak biasa yang dilakukannya. Â
- Keterpanaan anak istrinya berlanjut saat melihat Bimo menelepon orang tuanya. Dia mengirim hadiah lebaran untuk orang tua di kampung
- Begitu pulang dari kerja, Bimo langsung menghampiri anaknya yang sedang belajar mengaji. Duduk bersisian sambil membetulkan pengucapan anaknya yang kurang tepat. Selanjutnya, bersama istri dan anaknya, Bimo menjalani sholat Tarawih bersama.
Cerita itu bergulir sambil Bimo bernarasi:
Jika ini Ramadhan terakhirku,
Kulembutkan hati
Kuringankan berbagi
Kuhidupkan ayat suci
Jika ini Ramadhan terakhirku
Kuhiasi bulan suci-Mu
Dengan ribuan ibadah
Bimo Adalah Kita
Iklan Ramadhan dari Pertamina ini hanya berdurasi 1 menit. Dirilis pada tahun 2013. Disutradarai oleh Ipang Wahid.
Ribuan iklan bertema Ramadhan sudah tercipta. Tapi menurut saya iklan dari Pertamina ini yang paling berkesan.
Mengapa?
1. Dari sisi akting pemain dan jalan cerita, menurut saya semuanya bisa berjalan alami. Apa adanya. Tidak terkesan dibuat-buat. Menggambarkan kehidupan riil keluarga kecil yang tinggal di Jakarta.
Di iklan ini ada scene istri dan anaknya Bimo sedang beraktifitas di di dalam rumah.