Mohon tunggu...
Sofi Mahfudz
Sofi Mahfudz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Amatir

Suka Bisnis dan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Citra Cantik a la Indah Purwanti

20 Mei 2015   23:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Mengikuti Passion

Do it with passion or not at all
_Anonym

Kota Lombok tidak hanya memiliki icon mutiara saja. Ada juga kain tenun yang juga sudah mendunia. Mengapa Indah berbisnis ini? Mengapa tidak menekuni kain tenun saja?

Jawabannya ternyata sederhana. Karena dia memang mencintai perhiasan terutama emas dan mutiara. Ketika masih menjadi pegawai bank, bisa dipastikan tiap bulan dia menyisihkan gajinya khusus untuk membeli perhiasan. Akhirnya, ketika takdir hidupnya menjadikan dia pebisnis, dia menjalankan bisnis yang sesuai dengan minatnya, mutiara. She follows her passion.

2. Mempertahankan kualitas

Sampai saat ini, mutiara bukan kebutuhan primer, tapi tersier. Ia termasuk barang mewah. Konsumennya pun berasal dari kalangan menengah atas. Ciri konsumen dari kalangan ini adalah mereka kurang sensitif dengan harga, yang penting barangnya bagus.

Dengan karakter konsumen seperti ini, selalu menjaga kualitas produk menjadi harga mati. Menghasilkan produk-produk baru dengan kualitas terbaik selalu dipertahankan Indah

3. Mengutamakan Pelayanan

Bersambung dengan mempertahankan kualitas adalah dengan mengutamakan pelayanan. Ditengahnya persaingan yang ketat, pelayanan yang prima menjadi salah satu strategi andalannya. Misalnya ketika digaleri, selalu memberikan greeting kepada pengunjung. Untuk yang pasar online selalu berusaha memberikan respon cepat.

4. Inovatif

Sebagai pemain baru dalam bisnis perhiasan mutiara, Indah tidak akan menjadi apa-apa jika dia tidak muncul dengan hasil karya berbeda. Karena para pemain lama sudah malang melintang dan relatif lebih mapan posisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun