Hi, saya Sofi. Seorang penulis di sebuah media online. Jam kerja saya mulai bangun tidur hingga mau tidur. Panjang banget, ya?
Sebenarnya nggak panjang, hanya karena banyak intermezzo-nya, akhirnya menjadi panjang. ^^ Intermezonya antara lain facebookan, blog walking dan update berita-berita terkini.
Jika tanpa hadirnya intermezzo itu, pekerjaan menulis bisa selesei misalnya dalam waktu 4 jam, tapi karena adanya kegiatan-kegiatan ekstra membuat waktu duduk di depan PC menjadi lebih lama. Bisa jadi, lebih lama melototin fb nya daripada nyari referensi untuk tulisan yang sedang dikerjakan :)
Lamanya duduk di depan PC membuat aktifitas gerak saya semakin berkurang. Bergeraknya paling ketika masak, mandi, nyuci, sholat atau bersih-bersih saja. Sisanya selain untuk tidur, waktu habis digunakan untuk berselancar di dunia maya.
Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, dan itu pula yang saya rasakan. Kurangnya porsi melakukan gerakan tubuh karena kebanyakan duduk membuat saya menuai akibatnya. Ini terjadi beberapa bulan lalu.
Saat itu, saya merasakan kesakitan luar biasa di tubuh bagian pantat sampai kaki. Jika digerakkan terasa sakitnya. Meringis menahan nyeri menjadi ekspresi dominan saya pada saat itu. Dibuat duduk, sakit. Dibuat berbaring, juga sakit. Berjalan pun juga sakit. Karena tidak tahan, akhirnya saya pergi ke dokter.
Setelah dilakukan beberapa pemeriksaan plus diinterview terkait aktifitas saya sehari-hari, akhirnya beliau menyimpulkan bahwa rasa sakit yang muncul karena SAYA KURANG GERAK.
Saya akui sebelum rasa sakit menyerang, saya memang tipe orang yang kurang suka olahraga. Padahal saudara saya sudah mengingatkan untuk berolahraga. Bergerak aktif intinya. Tidak hanya duduk anteng di depan PC saja. Karena beliau sadar, aktifitas saya yang terlalu banyak duduk di depan PC dan tidak diimbangi dengan olahraga yang cukup akan berbahaya bagi tubuh. Apalagi saat itu saya dalam fase menggilai kopi. Saya bisa minum lebih dari 1 gelas kopi sehari lho terutama ketika deadline datang.
Kejadian munculnya rasa sakit yang luar biasa pada tubuh saya akhirnya mampu merubah sudut pandang saya tentang olahraga. Mau tidak mau, olahraga itu wajib dilakukan jika menginginkan tubuh yang sehat dan bugar. Â Semua anggota tubuh harus digerakkan. Olahraga jari (baca: ngetik) pun tidak akan cukup kalau ingin memiliki tubuh yang sehat.
Bergerak Aktif a la Saya
Saya termasuk dalam golongan orang yang tidak mudah pergi kemana-mana. Jika ingin hang out harus mengatur waktu dengan tepat. Bukan karena saya tipe orang yang suibuk sekali, namun karena saya harus menemani ibu yang sendirian. Jadi, jika ada saudara yang bisa menggantikan posisi saya menemani ibu, baru saya bisa keluar.
Kondisi ini yang membuat tipe olahraga yang saya jalani agak berbeda dengan teman-teman lainnya. Jika teman-teman bisa jogging dengan bebas keliling komplek perumahan atau pergi olahraga ke pusat kebugaran, saya tidak bisa. Makanya saya mencari cara gimana saya bisa tetap menjalani olahraga yang menyenangkan meski harus dilakukan dirumah.
1. Ikut kelas Berty Tilarso
Salah satu langkah yang saya lakukan adalah mengikuti kelasnya pakar kebugaran Berty Tilarso. Saya di Malang, Berty Tilarso di Jakarta, bagaimana saya bisa bertemu beliau dalam satu kelas secara rutin? Caranya dengan membeli CD-nya. Lewat media yang selalu saya putar di PC itulah, saya bisa mengikuti senam-senam yang dipandu langsung oleh Berty Tilarso.
Cover CD senam saya
2. Mengikuti kelas Circuit Training
Selain mengikuti kelas senam Berty Tilarso, saya juga mengikuti kelas Circuit Training untuk pemula yang ada di website Dunia Fitness. Saya download videonya, saya ikuti gerakan gerakan yang dilakukan modelnya. Hasilnya, keringat bercucuran setiap kali olahraga ini selesei dilakukan. Selain badan sehat, circuit training ini bisa juga membentuk tubuh menjadi lebih bagus.
Penasaran seperti apa gerakannya? Klik link ini
3. Membuat Jogging Track sendiri di rumah.
Tidak memerlukan alat khusus untuk membuat jogging track. Yang diperlukan hanya imajinasi. Cukup dengan membayangkan ruang tamu dan ruang tengah sebagai jogging track. Jogging dari ruang tamu ke ruang tengah balik ke ruang tamu terus ke ruang tengah lagi beberapa kali putaran sudah bisa disamakan dengan dengan jogging di taman. Sama-sama mengeluarkan keringat. Bedanya, jika di taman pemandangannya lebih bervariasi, sedang kalau di rumah pemandangannya ya itu-itu saja. Ada beda, tapi tidak masalah. Selama tubuh bisa bergerak aktif, dimanapun tempatnya, tetap bisa dibilang sah :)
4. Melakukan 4N Activity
Tidak dapat dipungkiri, pesatnya perkembangan teknologi semakin memanjakan manusia. Dari bangun tidur hingga mau tidur dilayani mesin. Mau mandi, tidak perlu menimba air. Sudah ada pompa air yang siap mengambilkan air dari sumur ke bak mandi. Mau masak tidak perlu mencari kayu bakar dulu, sudah ada tabung elpiji yang menggantikan. Mau membuat jus, tidak perlu memarut, sudah ada juicer yang siap mengambil peran.
Fasilitas-fasilitas ini yang secara tidak langsung membuat gerak tubuh kita berkurang. Makanya, dalam rangka terus menggerakkan tubuh, setidaknya ada 4 hal yang saya lakukan yang disingkat dengan 4N activity.
- Nyapu. Ketiadaan vacuum cleaner dirumah itu menguntungkan, lho. Kita diharuskan menyapu lantai dengan cara manual. Kegiatan ini tidak hanya memaksa tangan bergerak, tapi juga membuat anggota tubuh lainnya untuk tidak tinggal diam, misalnya kaki dan pinggang.
14200318151846980563
- Ngepel. Mengepel lantai dengan cara manual juga bisa menjadi sarana menggerakkan tubuh yang cukup efektif. Tidak terasa geraknya, tapi begitu aktifitas ini selesei, keringat bermunculan.
14200319451710936825
Sumber gambar - Ngulek. Kata orang, jika bumbu untuk masak dihaluskan dengan mesin blender, kadar sedapnya akan berkurang. Meski belum dibuktikan secara ilmiah, tapi memang ada beda rasa antara dihaluskan dengan blender atau dihaluskan dengan cara tradisional (di ulek).Selain factor ini, menghaluskan bumbu dengan cara diulek manual bisa menjadi sarana efektif untuk mengolahragakan tubuh. Paling tidak ketika aktifitas ini dilakukan, tubuh bagian perut ke atas akan ikut bergerak. Itu kalau posisi nguleknya sambil duduk. Kalau sambil berdiri, pantat juga akan ikut bergerak :D14200320231131480483
- Nyuci. Tidak adanya mesin cuci juga harus disyukuri, lho. Karena ketiadaan ini membuat saya harus mencuci -lagi-lagi- dengan cara manual. Kucek tangan.
1420032102393380725
Sumber gambar Direndam, dikucek satu persatu, disikat, dibilas menjadi aktifitas pengganti menggiling cucian di mesin cuci. Resiko dari mencuci cara ini adalah munculnya rasa capek. Tapi dengan cara ini, tubuh dibuat bergerak.4N Activity ini seringkali dipandang ringan dan remeh terutama kaitannya dengan upaya untuk terus menggerakkan tubuh agar tetap bugar. Padahal jika dilakukan secara kontinu, efek yang ditimbulkan juga besar. Â Small action, big impact.
Itulah pengalaman saya sehari-hari dalam upaya menggerakkan anggota tubuh agar tetap bugar. Kalau teman-teman bagaimana? ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H