Mohon tunggu...
Sofielubabah
Sofielubabah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Menyebarkan Cahaya: Perjalanan Seorang Da'i"

27 Mei 2024   18:15 Diperbarui: 27 Mei 2024   18:15 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin Dosen UIN Samsul Sharif Hidayatullah Jakarta 

Dan Sofie Alya Lubabah 

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 

 moralitas adalah reaksi spontan.

 Akhlak Khatib adalah tanggapan spontan Khatib terhadap Madhu.

 Madhubala tentu saja bertindak berbeda.

 Sesuatu yang menarik sedang terjadi.

 Ada sesuatu yang menarik pada dirinya.

 Ada yang menguji hati pengkhotbah.

 Namun Allah meyakinkan kita bahwa Khatib bisa bersikap baik kepada Madhu dalam situasi apa pun.

 Allah menekankan: ``Maka kamu akan berbuat baik kepada mereka dengan karunia Allah.

'' '' ``Jawaban Nabi adalah: Ketika dia berkhotbah, Allah akan berbuat baik kepadanya hari ini Nabi berkata: SAW bersikap toleran terhadap orang-orang kafir Mekkah.

 Nabi melihat di Madhu seseorang yang harus tunduk pada dakwah dan dibawa kembali ke jalan kebenaran.

 Para nabi tetap rendah hati karena dosa-dosa mematikan yang mereka lakukan.

 Sekalipun Ada Boikot.

 Nabi diboikot secara ekonomi di Mekkah.

 Mereka mengumumkan bahwa segala sesuatu yang telah dibeli Nabi tidak dapat dijual, dan segala sesuatu yang telah dijual Nabi tidak dapat dibeli.

 Padahal, mata pencaharian utama masyarakatnya adalah berdagang, dan Mekah adalah kota dagang.

 Seperti Dai, Nabi menanggapi situasi seperti itu dengan baik.

 Allah telah memerintahkan hal ini.

 “Jika kamu kasar dan menuntut, mereka pasti akan menjauhkan diri darimu.

 Mohon maafkan saya.

 ” Ali Imran/3: 159).

 Selama periode ini, Dai diajarkan dua moralitas, kebaikan dan toleransi, berdasarkan ajaran Al-Qur'an.

 Adapun orang-orang yang memaafkan, Allah berjanji: Tetapi orang-orang yang memaafkan (orang yang berbuat jahat) dan berbuat baik, itulah dari Allah.

 “Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang berbuat jahat.

 ” (QS.

 Alsula/42: 40).

 Akhlak selanjutnya yang harus dimiliki seorang pengkhotbah adalah memohon ampun kepada Madhu yang telah melakukan dosa besar terhadap Tuhan.

 “Maafkan mereka” (QS.

 Ali Imran/3: 159).

 Ketika Nabi berdakwah kepada masyarakat Thaif, mereka menganiayanya.

 Malaikat melihat ini dan berkata: ``Wahai Muhammad, jika engkau menghendaki, aku boleh jatuh di al-Akshaban (dua gunung besar di sebelah kiri dan masjid besar).

'' “Rasulullah bersabda: Diriwayatkan.

 Namun aku berharap semoga Allah melahirkan dari keturunan mereka orang-orang yang tidak mau bergabung dengan-Nya, melainkan hanya beribadah kepada-Nya.

 (HR.

 ) Buhari berkata: “Dan bersama mereka ( QS.

 Ali Imran/3: 159)”.

 Menurut sejarah, pada masa perang Uhud, Nabi mengundang para sahabatnya ke majlis sebagai khatib.

 Saat itu ada dua pendapat apakah ia harus tetap di Madinah atau keluar dan menghadapi musuh.

 Kebanyakan teman menyarankan untuk menghadapi musuh.

 , tahun Nabi memutuskan untuk meninggalkan Madinah bersama pasukannya.

 Dari semua yang telah dikatakan mengenai moralitas para pengkhotbah, iman adalah yang paling penting.

 Tuhan telah menetapkan hal ini.

 “Setelah kamu mengambil keputusan, percayalah kepada Allah.

 “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang beriman kepada-Nya ” (QS.

 Ali Imran/3: 159).

 Berdasarkan penjelasan surat Ali Imran ayat 159, akhlak yang hendaknya dimiliki Dai adalah kebaikan, kemauan memaafkan, mohon ampun, kasih sayang, dan kepercayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun