Mohon tunggu...
Sofie dwi febrianti
Sofie dwi febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa baru Universitas Airlangga yang memiliki niat dan tekun dalam meraih pembelajaran di instansi dan prodi yang sudah saya tempuh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Ketidaksetaraan Menuju Kesetaraan: Gender Equality Dalam Pendidikan Dan Karier

15 Desember 2024   17:10 Diperbarui: 15 Desember 2024   17:10 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesetaraan gender adalah prinsip dasar yang mengharuskan setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya di bidang pendidikan dan karier. Meskipun kemajuan telah tercapai dalam beberapa dekade terakhir, kesenjangan gender di kedua bidang ini masih menjadi tantangan yang perlu diatasi. Artikel ini akan mengulas pentingnya kesetaraan gender dalam pendidikan dan karier, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapainya.

Pendidikan adalah hak dasar setiap manusia, dan kesetaraan dalam pendidikan adalah langkah pertama menuju kesetaraan gender di berbagai sektor kehidupan. Namun, meskipun telah ada kemajuan, ketidaksetaraan dalam akses pendidikan masih menjadi masalah di banyak negara, terutama di negara berkembang. Di beberapa negara, terutama di daerah pedesaan atau dengan budaya patriarkal yang kuat, anak perempuan sering kali lebih sulit untuk mengakses pendidikan dibandingkan dengan anak laki-laki. Mereka mungkin terhambat oleh norma sosial yang menganggap bahwa pendidikan untuk perempuan tidak sepenting pendidikan untuk laki-laki. Di banyak kasus, anak perempuan lebih sering terpaksa membantu pekerjaan rumah tangga, sementara anak laki-laki diberikan kebebasan untuk melanjutkan pendidikan mereka. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan banyak upaya positif untuk mengatasi kesenjangan ini. Organisasi internasional seperti PBB melalui Sustainable Development Goals (SDGs) menargetkan penghapusan ketidaksetaraan gender dalam pendidikan pada tahun 2030. Program-program pendidikan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, peningkatan akses ke pendidikan bagi anak perempuan, dan penghapusan biaya sekolah bagi siswa perempuan di beberapa negara telah menunjukkan hasil yang positif. Pendidikan yang setara membuka peluang besar bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan ekonomi. Oleh karena itu, memastikan bahwa setiap anak, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan adalah langkah penting menuju kesetaraan gender yang lebih luas.

Setelah memperoleh pendidikan yang setara, perempuan harus diberi kesempatan yang sama untuk memanfaatkan keterampilan mereka di dunia kerja. Meskipun banyak negara dan perusahaan yang telah menerapkan kebijakan kesetaraan gender, kenyataannya, perempuan sering kali menghadapi hambatan besar dalam mengakses peluang karier yang setara dengan pria. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perempuan di dunia kerja adalah kesenjangan gaji antara pria dan wanita. Berdasarkan berbagai penelitian, di banyak sektor industri, perempuan dibayar lebih rendah dibandingkan pria meskipun melakukan pekerjaan yang sama. Selain itu, perempuan sering kali menghadapi hambatan dalam mendapatkan posisi manajerial atau eksekutif yang lebih tinggi, dengan alasan bahwa mereka dianggap kurang cocok atau kurang berpengalaman dibandingkan pria. Penyebab utama dari ketidaksetaraan ini adalah norma sosial dan budaya yang menempatkan perempuan dalam peran tertentu, seperti mengurus rumah tangga atau anak-anak, sementara pria dianggap lebih cocok untuk posisi profesional yang lebih tinggi. Hal ini juga diperburuk dengan adanya bias gender dalam rekrutmen dan promosi. Namun, langkah-langkah positif sudah mulai diambil untuk mengatasi ketidaksetaraan ini. Banyak perusahaan kini mulai menerapkan kebijakan gender diversity, seperti mewajibkan keterwakilan perempuan dalam posisi pimpinan dan memastikan adanya kesetaraan dalam peluang karier. Selain itu, program-program pelatihan dan mentor bagi perempuan di dunia kerja semakin diperkenalkan untuk mendukung mereka dalam meraih posisi yang lebih tinggi. Beberapa negara juga telah mengadopsi kebijakan pay equity, yang mengharuskan perusahaan untuk membayar gaji yang sama untuk pekerjaan yang setara, terlepas dari jenis kelamin pekerja. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan upah antara pria dan wanita.

Mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan dan karier membutuhkan usaha dari semua pihak. Pemerintah memiliki peran penting dalam merancang kebijakan yang mendukung akses pendidikan yang setara dan mendorong kesetaraan gender di tempat kerja. Pemerintah juga harus memastikan bahwa hukum dan regulasi yang ada, seperti peraturan anti-diskriminasi, diterapkan dengan tegas. Perusahaan dan organisasi juga harus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil, dengan mengadopsi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender di setiap aspek pekerjaan. Ini termasuk memberikan kesempatan yang setara dalam hal perekrutan, promosi, pelatihan, dan pengembangan karier bagi pria dan wanita. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran besar dalam mengubah persepsi dan norma sosial yang menghambat kesetaraan. Stereotip gender yang membatasi peran perempuan harus dihapuskan, dan masyarakat harus mendorong anak perempuan dan laki-laki untuk mengejar impian mereka tanpa dibatasi oleh peran tradisional yang ditetapkan oleh gender.

Pendidikan yang setara adalah kunci untuk membuka pintu menuju karier yang setara. Dengan memberikan akses yang sama bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Ketika perempuan diberi kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, mereka dapat memberikan kontribusi yang luar biasa dalam setiap sektor kehidupan, baik di bidang teknologi, politik, bisnis, maupun seni. Selain itu, dunia kerja yang setara akan menciptakan organisasi yang lebih inovatif dan produktif. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan keberagaman gender yang lebih tinggi cenderung lebih sukses dan lebih mampu beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat. Kesetaraan gender dalam pendidikan dan karier bukan hanya tentang hak asasi manusia, tetapi juga tentang menciptakan dunia yang lebih baik bagi kita semua. Ketika setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi penuh mereka, kita akan membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

Kesetaraan gender dalam pendidikan dan karier adalah isu penting yang harus menjadi prioritas dalam agenda pembangunan global. Meskipun telah ada kemajuan yang signifikan, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk memastikan bahwa peluang yang setara tersedia untuk semua orang, tanpa memandang jenis kelamin. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan setara untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun