Mohon tunggu...
Humaniora

Hapuskan Pelakor

22 April 2018   20:00 Diperbarui: 22 April 2018   20:07 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://poshet.net/ngakakgram.id

"PELAKOR" dengan kepanjangannya perebut lelaki orang adalah salah satu kata yang sedang nge-hits di kalangan pengguna sosial media, kata tersebut telah digunakan oleh berbagai kalangan dari anak sekolahan, mahasiswa, bahkan kalangan ibu-ibu. Bahkan banyak yang menggunakan kata tersebut sebagai parodi.

Jika ditelisik lagi, kata "PELAKOR" ini sangat merendahkan martabat wanita, pasalnya jika dilihat dari masalah yang timbul netizen hanya menyorot ke satu sisi, yaitu kesalahan terletak pada wanitanya yang genit, gatel, dan tidak tahu diri, padahal belum tentu kesalahan itu sepenuhnya datang dari pihak wanita yang dikatakan "penggoda" itu. Seperti kata pepatah, tamu tidak akan masuk jika tuan rumah tidak membukakan pintu, begitu pula dengan fenomena "PELAKOR" ini, apabila dilihat dari perspektif yang berbeda, maka kesalahan juga terletak pada lelaki, karena jika lelaki tidak memberi celah sedikitpun bagi wanita yang berusaha merusak hubungannya, maka hubungannya tidak akan rusak dan tidak akan ada pihak yang tersakiti.

Yang mengherankan adalah begitu banyak orang yang menggunakan kata "PELAKOR" ini sebagai guyonan sehari-hari, dan yang mengherankan lagi kata ini lebih popular di kalangan perempuan, jadi perempuan juga lah yang sering melontarkan kata-kata ini kepada temannya sebagai guyonan, padahal tanpa mereka sadari mereka sedang menginjak-injak martabat wanita.

Jadi, alangkah baiknya jika kita sebagai generasi yang berpendidikan menjadi semakin bijak dalam memilih hal yang dijadikan guyonan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun