Mohon tunggu...
Sofi YR
Sofi YR Mohon Tunggu... -

Writing is my passion.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petugas Penertiban

22 Agustus 2012   02:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seorang pemuda berseragam SMA melintas. Langsung aku teringat emak. Di tengah ketidakpastian pekerjaan, emak tetap menyuruhku sekolah. Teman-teman sepantaranku mengamen, emak memaksaku mencari ilmu. Ia rela melakukan apa saja demi aku, termasuk menjadi... lupakan. Aku sungguh tak ingin mengingatnya. Emak menyimpan rapat-rapat rahasia pekerjaannya. Menginjak usia empat belas, emak mulai sakit-sakitan. Empat tahun kemudian, di hari kelulusan SMA, seorang tetangga naik tergopoh-gopoh ke atas panggung. Padahal waktu itu aku sedang menerima penghargaan siswa berpestasi.
"Emakmu Dir... emakmu!"
"Emak kenapa?" wajahku memerah. Aku menjadi tontonan seisi sekolah.
"Emakmu... kamu harus pulang!"
"Tapi..."
Tetanggaku menyeretku turun, tangannya yang kekar mencengkeramku menyusuri jalanan. Aku malu. Marah. Tak alang kepalang. Apa yang diinginkan emak sampai sebegitu teganya mengacaukan hari istimewaku? Begitu sampai rumah, semua rasa itu menguap sudah. Aku melihat emak terbaring kaku. Jarit usang menyelimuti tubuh kurusnya. Seorang kerabat berdiri di sebelahnya, menatapku iba.
"Emakmu meninggal karena AIDS,"

Pemandangan di depanku semakin jelas. Anak-anak... ya Tuhan... anak-anak! Di kejauhan, aku meliha Barta dan Rudi sudah memulai tugas mereka.
Kukepalkan tangan. Kumantapkan langkah kaki. Kutegarkan hati.
Maafkan aku, Tuhan. Maafkan aku, para emak, para bapak, anak-anak. Aku mulai mendatangi rumah demi rumah. Memberi kabar akan ada penertiban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun