Mohon tunggu...
SofialWidad
SofialWidad Mohon Tunggu... Penulis - Latahzan innalloha ma'ana

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Instagram : _sofialwidad

Selanjutnya

Tutup

Trip

Tentang Sudut Bondowoso

25 Desember 2021   22:48 Diperbarui: 25 Desember 2021   22:58 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botolinggo, Bondowoso/dokpri

Hari ini saya melakukan perjalanan tidak jauh, hanya di dalam kota sendiri yaitu daerah Botolinggo ya.. masih di kota Bondowoso. Kali ini bukan tempat wisata yang menakjubkan akan tetapi hanya sebuah jalan desa penghubung yang memiliki spot foto yang cukup bagus. Objek foto yang cukup buming akhir-akhir ini dibeberapa akun instagram kawan-kawan Bondowoso. Karena tempat ini digadang-gadang hampir mirip dengan spot foto salah satu daerah di Bali.

Sungguh cantik dan masih cukup asri. Banyak kawan-kawan yang datang hanya untuk bersuwa foto, tebing yang menghiasi kanan kiri jalan adalah daya tarik objek dalam bingkai foto. Kesan saya pertama sampai di salah satu daerah di Botolinggo adalah merasa menyenangkan karena suasananya asri kurang lebih masih memiliki nuansa pegunungan, kondisi jalan yang masih bagus pun juga ikut menambah nilai baik dalam kesan pertama saya dalam berkunjung.

Bondowoso. kota yang memiliki banyak sudut-sudut indah yang perlu kalian kunjungi, memang kalian tidak akan dapati keindahan pantai atau laut di kota ini.  Akan tetapi, bentangan indah nan asri dari puncak gunung dan bukit yang akan menemani dan melengkapi album bingkai foto kalian. Dan memuaskan adrenalin kalian bagi yang menyukai trek dakian yang cukup memuaskan. Contohnya Gunung Raung, Ijen, P23, Puncak Scorpio, Gunung Piramid dan masih banyak lagi.

Selain itu Bondowoso juga memiliki objek wisata air terjun diantaranya. Air terjun tancak kembar, air terjun Niagara mini, air terjun kali pait, air terjun ijen dsb. Tempat-tempat wisata Bondowoso cukup banyak akan tetapi masih kurangnya pengelolaan yang memadai dari pemerintah kabupaten Bondowoso, dari infrastrukturnya masih kurang memadai, pemeliharaan dan penjagaan terhadap tempat-tempat wisata juga masih sedikit upaya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Bondowoso. Padahal tempat-tempat wisata inilah yang akan menambah jumlah pendapatan daerah jika seandainya dirawat dan dijaga dengan baik.

Kenapa bisa menjadi salah satu penambah jumlah pendapatan daerah? Iya, karena semakin dijaga dan dirawat, serta difasilitasi infrastrukturnya untuk tempat wisata daerah. Maka akan semakin banyak mengundang orang-orang untuk ingin tau dan ingin menikmati objek tersebut (berwisata). Bukan hanya itu, hal ini akan menambah pendapatan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) jika di alokasikan dengan baik dan benar.

Museum Kereta Api Bondowoso/dokpri
Museum Kereta Api Bondowoso/dokpri

Yang terakhir tempat yang saya kunjungi hari ini adalah museum kereta api Bondowoso. Tetapi kali ini saya kurang beruntung, karena bangunan museum kereta api Bondowoso masih dalam tahap renofasi. Eh, kok bisa museum kereta api ada di Bondowoso? Memang benar, karena museum kereta api Bondowoso adalah museum pertama di Jawa Timur. Singkat sejarah yaitu awalnya museum ini merupakan stasiun (stasiun Bondowoso).

Stasiun Bondowoso dibangun pada tahun 1893 dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1897 oleh Staatssporwegwn (SS) bersamaan dengan diresmikannya jalur kereta api Jember-Kalisat-Bondowoso-Panarukan. Yang pada saat itu difungsikan sebagai pengangkut komoditas penting seperti tembakau, kopi, beras, dan produk perkebunan lainnya ke port Panarukan.

Kenapa stasiun Bondowoso diberhentikan beroprasi? Alasannya adalah, karena stasiun Bondowoso-Panarukan memiliki infrastruktur yang tidak memadai yaitu sudah sangat tua. Sejarah terpenting dari stasiun Bondowoso adalah terjadi pada tanggal 23 November 1947.

Taukah kalian tentang sejarah acara Dead Carrier pada tanggal 23 November 1947 di Bondowoso? Pastinya tau dong tentang monument "Gerbong Maut" di tengah megahnya alun-alun Bondowoso. Semua itu berkesinambungan loh ceritanya.

Acara Dead Carrier ini adalah pengalihan 100 pejuang yang menjadi tahanan Belanda dari Stasiun Bondowoso menggunakan tiga gerbong pengangkut barang yang ukurannya bisa dibayangkan gerbong jaman Belanda. Karena kondisi gerbong tertutup dan diisi oleh lebih dari 30 orang setiap gerbongnya serta udara panas yang menyelubungi di dalam ruang gerbong, 46 pejuang harus gugur didalam gerbong tersebut.

dokpri
dokpri

Nah itulah mengapa stasiun Bondowoso saat ini berubah menjadi media sejarah yang harus dilestarikan dan dijaga. Semoga bermanfaat, sekian terimakasih.

sofiyatul widad, Bondowoso 25 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun