Mohon tunggu...
Sofiatul Iftitah
Sofiatul Iftitah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Eager to Learn-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

GREATS (Gerakan Memutus Rantai Stunting): Upaya Inovasi Mahasiswa KKN-K Kelompok 028 di Desa Kesilir

22 Juli 2023   21:21 Diperbarui: 22 Juli 2023   21:28 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Stunting merupakan permasalahan yang disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari penyakit dan imunitas tubuh yang kurang baik dari ibu dan bayi, gangguan asupan gizi, serta pola asuh orang tua yang kurang maksimal dalam memenuhi kebutuhan bayi sejak masih di dalam kandungan hingga 1000 hari pertama kehidupan. Faktor lainnya yang menjadi penyebab stunting yakni faktor ekonomi. Tingkat perekonomian yang rendah menyebabkan kurangnya asupan makanan bergizi pada anak, padahal ibu hamil dan bayi (0-2 tahun) sangat membutuhkan asupan makanan yang seimbang. Kurangnya asupan makanan bergizi menyebabkan janin kekurangan gizi sehingga nantinya dapat menderita stunting. 

Faktor lain yang menyebabkan anak mengalami stunting yakni SDM (Sumber Daya Manusia) orang tua yang rendah. Kurangnya pengetahuan dan wawasan orang tua mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat dan pola makan yang baik pada anak akan mempengaruhi pertumbuhan anak. Faktor terakhir yakni lingkungan dan sanitasi. Lingkungan yang bersih dan sehat akan terhindar dari segala macam sumber penyakit. Penggunaan air yang bersih tidak akan menghantarkan bakteri dan kuman pada anak sehingga anak akan terjaga dalam tiap perkembangan dan pertumbuhannya.

Hal ini lah yang menjadi perhatian utama Mahasiswa KKN Kolaborasi Kelompok 028 di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Program yang diusung oleh kelompok KKN-K 028 yakni GREATS atau Gerakan Memutus Rantai Stunting. GREATS hadir dengan upaya gerakan dan kegiatan yang inovatif untuk masyarakat guna menyadarkan tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini, khususnya pada ibu hamil dan menyusui serta siswa sekolah menengah pertama di Desa Kesilir, Wuluhan.

Program yang diusung tersebut disambut baik oleh perangkat Desa Kesilir, karena pada dasarnya Desa Kesilir memiliki berbagai program keberlanjutan yang telah aktif dilaksanakan, salah satunya yakni kegiatan program PKK/Desa berupa "Edukasi gizi dalam Rangka Penurunan Angka Stunting". Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 18 Juli 2023 di Kantor Desa Kesilir, dengan beragam rangkaian acara mulai dari pengecekan tinggi dan berat badan anak, konsultasi pola makan, serta skrining TBC. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa Kesilir khususnya ibu yang memiliki anak dengan rentang usia 0-2 tahun agar peduli dan sadar akan pentingnya memperhatikan kondisi pertumbuhan anak sejak dini untuk mencegah terjadinya stunting, sehingga nantinya anak akan tumbuh dengan baik dan sehat. 

Kunjungan ke Pustu (Puskesmas Pembantu) Desa Kesilir
Kunjungan ke Pustu (Puskesmas Pembantu) Desa Kesilir

Selain itu, pada hari Jumat, 21 Juli 2023 Kelompok KKN-K 028 juga melakukan kunjungan kepada Ibu Ani Suhartiningsih selaku Bidan di Desa Kesilir. Kami menemui Ibu Ani tepatnya di Pustu (Puskesmas Pembantu) Desa Kesilir untuk menggali informasi mengenai kondisi stunting di wilayah tersebut serta berdiskusi terkait realisasi dari program inovasi GREATS (Gerakan Memutus Rantai Stunting) yang nantinya akan bekerja sama dengan berbagai stakeholder seperti perangkat desa, ibu-ibu kader dan PKK, pihak sekolah, serta ibu hamil dan menyusui di Desa Kesilir. Program ini didukung penuh oleh Ibu Ani sebagai bentuk kontribusi yang nyata untuk masyarakat di Desa Kesilir dengan rencana kegiatan yang inovatif kedepannya.

Oleh: Kelompok 028 KKN Kolaboratif 2023

Universitas Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun