Mohon tunggu...
Siti Sofia
Siti Sofia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Saya adalah seorang Mahasiswi Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya yang berasal dari Madura tepatnya kota Sampang, Kab. Sampang. Hobby saya adalah menulis dan memasak, walau hanya sekedar untuk mengisi waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya Ilmu di Kota Seribu Wali

3 Desember 2024   01:23 Diperbarui: 3 Desember 2024   02:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada masa Rasulullah SAW, Cina adalah salah satu negeri yang sangat jauh dari jazirah Arab, dan pergi ke sana membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Hadits tersebut mengajarkan kita untuk tidak membatasi diri dalam mencari ilmu, bahkan jika harus menempuh perjalanan yang jauh, melelahkan, dan penuh tantangan.

Kota Tarim, dengan segala kemegahannya, juga memiliki sisi lain yang perlu diperhatikan. Meskipun banyak perempuan yang berhasil menuntut ilmu di sini, namun tidak sedikit pula yang harus mengubur impiannya karena berbagai kendala. Segi Faktor ekonomi, sosial, dan budaya menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi akses perempuan terhadap pendidikan.

Keluarga yang memberikan dukungan penuh akan mendorong anak perempuannya untuk meraih cita-cita. Keluarga dan lingkungan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan perempuan, karena dengan lingkungannya yang kondusif dapat menjadi salah satu sumber energi bagi perempuan untuk terus belajar dan berkarya.

Kesimpulan

Hadits "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina", yaitu menjelaskan sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, sebuah kewajiban yang harus dilakukan tanpa mengenal batasan, bahwa menuntut ilmu tak mengenal jarak, waktu dan batasan-batasan lain yang menjadi halangan untuk seorang menuntut ilmu. Hadits tentang menuntut ilmu sampai ke negeri Cina tersebut juga mengingatkan bahwa itu berlaku untuk semua manusia, tanpa terkecuali termasuk juga seorang perempuan. Perempuan memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu dan berkontribusi bagi masyarakat. Namun, dalam menggapai cita-cita, perempuan juga harus menghadapi tantangan yang unik terutama ketika sudah berada di fase telah menikah. Tetapi dengan lingkungan yang mendukung seperti keluarga, masyarakat, dan pemerintah, perempuan pasti dapat mengatasi segala tantangan dan mencapai kesuksesannya.

Perempuan yang diberi dukungan penuh untuk mencapai potensi maksimalnya, dapat memberikan akses yang lebih terutama terhadap pendidikan, kita dapat menciptakan generasi yang lebih cerdas, cerdik, berdaya fikir matang, berinovasi, dan kreatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun