Pada masa Rasulullah SAW, Cina adalah salah satu negeri yang sangat jauh dari jazirah Arab, dan pergi ke sana membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Hadits tersebut mengajarkan kita untuk tidak membatasi diri dalam mencari ilmu, bahkan jika harus menempuh perjalanan yang jauh, melelahkan, dan penuh tantangan.
Kota Tarim, dengan segala kemegahannya, juga memiliki sisi lain yang perlu diperhatikan. Meskipun banyak perempuan yang berhasil menuntut ilmu di sini, namun tidak sedikit pula yang harus mengubur impiannya karena berbagai kendala. Segi Faktor ekonomi, sosial, dan budaya menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi akses perempuan terhadap pendidikan.
Keluarga yang memberikan dukungan penuh akan mendorong anak perempuannya untuk meraih cita-cita. Keluarga dan lingkungan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan perempuan, karena dengan lingkungannya yang kondusif dapat menjadi salah satu sumber energi bagi perempuan untuk terus belajar dan berkarya.
Kesimpulan
Hadits "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina", yaitu menjelaskan sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, sebuah kewajiban yang harus dilakukan tanpa mengenal batasan, bahwa menuntut ilmu tak mengenal jarak, waktu dan batasan-batasan lain yang menjadi halangan untuk seorang menuntut ilmu. Hadits tentang menuntut ilmu sampai ke negeri Cina tersebut juga mengingatkan bahwa itu berlaku untuk semua manusia, tanpa terkecuali termasuk juga seorang perempuan. Perempuan memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu dan berkontribusi bagi masyarakat. Namun, dalam menggapai cita-cita, perempuan juga harus menghadapi tantangan yang unik terutama ketika sudah berada di fase telah menikah. Tetapi dengan lingkungan yang mendukung seperti keluarga, masyarakat, dan pemerintah, perempuan pasti dapat mengatasi segala tantangan dan mencapai kesuksesannya.
Perempuan yang diberi dukungan penuh untuk mencapai potensi maksimalnya, dapat memberikan akses yang lebih terutama terhadap pendidikan, kita dapat menciptakan generasi yang lebih cerdas, cerdik, berdaya fikir matang, berinovasi, dan kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H