Mohon tunggu...
Sofian Pian
Sofian Pian Mohon Tunggu... Human Resources - pns, pedagang kecil dan lelaki penikmat senja, diteluk palu

pns, pedagang kecil dan lelaki penikmat senja, diteluk palu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta dalam Cerita Randantovea

3 Juli 2024   22:14 Diperbarui: 3 Juli 2024   22:19 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk pikuk kotaku, terdapat sebuah masjid kecil yang menjadi oase bagi para pencari ketenangan. Di sanalah Ustaza Mega, seorang wanita berhati mulia dengan paras yang menawan, mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain.

Suatu ketika, datanglah seorang lelaki bernama Pian ke masjid tersebut. Wajahnya dipenuhi dengan kesedihan dan rasa bersalah yang mendalam.

Ustaza melihat kesedihan Pian dan segera menghampirinya. Dengan penuh kasih sayang, dia mendengarkan cerita Pian dan menawarkan kata-kata utnuk menghiburnya. Ustaza meyakinkan Pian bahwa dia tidak sendirian, bahwa Allah SWT selalu bersamanya dan akan memberikan kekuatan untuk melewati masa sulit ini.

Pian terharu dengan ketulusan dan kasih sayang Ustaza Mega. Dia merasa seperti menemukan oase di tengah gurun pasir yang tandus. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Pian merasa tenang dan damai.

Seiring waktu, Pian dan Ustaza Mega menjadi semakin dekat. Pian sering mengunjungi masjid untuk mendengarkan nasihat Ustaza Mega dan belajar tentang Islam. Pian mulai menemukan kembali makna hidup dan perlahan-lahan bangkit dari keterpurukannya.

Suatu hari, Pian memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Ustaza Mega. Dia mengatakan bahwa dia mencintainya dan ingin menjadikannya sebagai istrinya. Ustaza Mega terharu mendengar pengakuan Pian. Dia juga memiliki perasaan yang sama kepada Pian, namun dia ragu karena usianya yang jauh lebih tua dari Pian.

Namun, Pian meyakinkan Ustaza Mega bahwa usia bukanlah halangan untuk cinta. Dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Ustaza Mega, belajar darinya, dan menjadikannya sebagai panutan hidup.

Akhirnya, Ustaza Mega menerima cinta Pian. Mereka menikah dengan sederhana di masjid yang telah menjadi saksi bisu kisah cinta mereka. Pernikahan mereka menjadi bukti bahwa cinta sejati dapat melampaui segala rintangan, bahkan usia sekalipun.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Masyarakat sekitar mulai mempergunjingkan hubungan mereka. Banyak yang tidak menyetujui pernikahan Ustaza Mega dengan Pian karena perbedaan usia yang jauh. Ustaza Mega juga mendapatkan tekanan dari keluarganya yang tidak merestui pernikahan mereka.

Pian dan Ustaza Mega mencoba untuk tegar menghadapi cobaan ini. Mereka saling menguatkan dan meyakinkan satu sama lain bahwa cinta mereka akan mampu melewati semua rintangan.

Namun, tekanan dari luar semakin kuat. Ustaza Mega mulai merasa tertekan dan ragu tentang pernikahannya dengan Pian. Dia takut Pian akan terluka dan dicap negatif oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun