Pertandingan sepak bola dalam tingkat dan kelas apapun, baik amatir maupun profesional konon melibatkan judi taruhan.
"Di Inggris, negara penemu sepak bola sudah mulai melakukan pemberantasan kasus pengaturan skor, karena adanya suap kepada tujuh orang pemain di tahun 1915. Saat itu tujuh pemain terlibat pengaturan skor untuk pertandingan antara Manchester United melawan Liverpool". (Febrian Fachri, REPUBLIKA.CO.ID, Senin 24 Dec 2018 09:43 WIB)
Tidak jarang pertandingan sepak bola juga berujung rusuh, bahkan menimbulkan korban manusia luka, cedera dan meninggal. Tragedi naas dan mengenaskan pada tanggal 01 Oktober 2022 malam di Stadion Kanjuruhan kabupaten Malang usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 itu sangat memilukan, karena menimbulkan tragedi korban sebanyak 131 orang tewas. 33 di antaranya merupakan anak-anak berusia 4-17 tahun.Â
Kerusuhan tersebut ditengarai, karena suporter fanatiknya tidak merasa puas dengan hasil akhir pertandingan yang dimenangkan oleh pihak tim tamu. Konon kekalahan ini merupakan kekalahan pertama pertandingan di kandang sendiri selama 23 tahun. (Kompas.com 06/10/2022, 06:26WIB)
Namun CNN Indonesia sempat mengabarkan (Minggu, 02 Okt 2022 16:18 WIB), bahwa BPBD Provinsi Jawa Timur mencatat 174 jiwa meninggal dunia dan 298 korban luka ringan dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Data ini didapatkan BPBD Jawa Timur pada Minggu (2/10) hingga pukul 10.30 WIB.
Sebab-sebab timbulnya tragedi tersebut sampai sekarang belum ada kepastian. Banyak versi klarifikasi dan cerita saksi mata masih simpang siur. Ada pula pernyataan-pernyatan yang terkesan menuduh pihak-pihak lain, baik perorangan maupun kelembagaan.Â
Tanggapan-tanggapan umum, yang tidak langsung terlibat dalam tragedi pun, masih sekitar pernyataan ungkapan-ungkapan duka mendalam para netizen dari berbagai penjuru dunia, termasuk penyesalan dan harapan pembelajaran tentang pengelolaan persebakbolaan yang lebih baik dan tertib di kemudian hari.Â
Sejauh ini belum ada pernyataan yang bersikap kesatria, yang mengaku salah dan bertanggung jawab atas keseluruhan kejadian tragedi sepak bola yang telah memakan korban manusia begitu banyak itu.Â
Tragedi Kanjuruhan merupakan sejarah kelam sepak bola dunia, yang menimbulkan jumlah korban tewas terbesar kedua setelah tragedi Estadio Nacional yang terjadi pada 24 Mei 1964, dalam pertandingan Peru lawan Argentina, yang memakan korban 328 jiwa dan 500 lainnya luka-luka.
"Berdasarkan gelar dan alat bukti permulaan yang cukup, maka ditetapkan saat ini 6 tersangka," kata Kapolri Listyo Sigit dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis, 6 Oktober 2022.
Para tersangka tersebut adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman, Kabag Ops Polres Malang Wahyu SS, dan Kasat Samapta Polres Malang Ajun Komisari Polisi Bambang Sidik Achmadi.