Mohon tunggu...
Sofiandy Zakaria
Sofiandy Zakaria Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan PNS Badan Pengembangan SDM Dep. KIMPRASWIL/ Dep. PU. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP-UMJ 1989-2022. Dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta 2007-2022

Menulis ,Olah raga berenang dan jalan kaki

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Situ Gintung: Sumber Mata Air dan Mata Pencaharian untuk Kesejahteraan Bersama

12 Juni 2022   23:00 Diperbarui: 13 Juni 2022   05:40 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana hari libur di Bendungan Situ Gintung Dok: pribadi

Harapan semula.

Bendungan  Situ Gintung sudah berfungsi kembali sepuluh tahun lebih lamanya sejak selesai dibangun  ulang pada Juni 2011. Harapan para pemangku kepentingan , baik pemerintah maupun instansi pengelola terkait untuk  tetap melestarikan Situ Gintung  sebagai lahan konservasi air dan ruang terbuka hijau.

Kendati demikian, pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak  selalu berhadapan langsung dengan kebutuhan dan kemampuan sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu pekerjaan konstruksi bangunan besar seperti bendungan situ selain  membutuhkan biaya besar,juga tenaga -tenaga akhli yang bertanggung jawab, mulai dari tahap studi kelayakan, perencanaan, pemrograman, pelaksanaan, pemeliharaan, pengawasan sampai pengendaliannya.  

Aspek kepentingan orang banyak seperti keselamatan, kenyamanan dan keseimbangan  lingkungannya serta keadilan menjadi prioritas utama. Pekerjaan-pekerjaan konstruksi ke-pu-an sampai kapan pun selalu didasarkan pada prinsip kepentingan pengaturan , pembinaan , pengawasan  dan pengendalian atau seringkali disingkat Turbinwasdal  yang ketat. Pada dasarnya semua pekerjaan, termasuk di bidang ke-PU-an harus berpegang teguh pada masukan ( input ) proses dan keluaran ( output ) dan dampak (impact ) yang sesuai dengan rencana semula. Hasil yang dicapai bukan saja berkualitas yang telah melalui  quality control  yang memadai  tapi juga harus memenuhi tuntutan jaminan kualitas ( quality assurance ), termasuk kemaslahatan  bagi  kepentingan  hajat hidup orang banyak. 

Masalah  yang dihadapi bukan hanya sekadar biaya besar,tapi  juga aspek sumber daya manusia yang akhli dan bertanggung jawab serta dapat dipercaya. Pekerjaan-pekerjan konstruksi masih mengalami kendala, terutama pada tingkat pembinaan, pengawasan dan pengendalian, baik pada tingkat proses maupun hasil yang dicapai.  Penyediaan anggaran biaya  masih lebih fokus  pada kebutuhan pembangunan ketimbang pada pembinaan, pengawasan dan atau pengendaliannya. Padahal ketiga aspek tersebut, yaitu :  pembinaan, pemeliharaan , pengawasan atau  pengandalian adalah fondasi jaminan  kualitas hasil dan pemanfaatan suatu produk yang berkelanjutan bagi khalayak pengguna akhir (end users ).

Bangunan Situ Gintung yang sudah dibangun dengan biaya mahal  tersebut adalah aset masyarakat: untuk pengendalian dan ketersediaan  sumber daya air, mata pencaharian bagi kesejahteraan masyarakat atau khalayak banyak. 

Situ Gintung adalah milik bersama: dibangun oleh kita dan untuk kepentingan kita bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun